digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sambungan model piano adalah salah satu jenis metode yang digunakan untuk menggabungkan beberapa part. Metoda ini biasanya digunakan pada pesawat terbang untuk menyambungkan outer wing dan inner wing seperti yang diterapkan pada pesawat CN 235. Sambungan model piano yang diterapkan pada sayap pesawat CN 235 digunakan untuk menyalurkan beban (tegangan) yang diterima oleh outer wing kepada inner wing. Sambungan model piano menerapkan penggunaan beberapa baut yang ditempatkan pada beberapa titik pada sambungan. Hal ini menyebabkan beban (tegangan) yang disalurkan didistribusikan dalam jumlah (besaran) yang lebih kecil sesuai dengan jumlah baut. Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan distribusi tegangan di sekitar lubang pada sambungan model piano dengan material komposit yang mendapatkan beban tarik. Distibusi tegangan tersebut didapat dengan menggunakan metoda elemen hingga dengan bantuan aplikasi perangkat lunak MSC Patran/Nastran. Distribusi tegangan yang telah dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan modus kegagalan pada sambungan model piano dengan menggunakan kriteria kegagalan yang sesuai. Pada akhirnya, akan dilakukan perbandingan antara hasil analisis metoda elemen hingga penulis dengan hasil analisis metoda elemen hingga dan pengujian eksperimental yang telah dilakukan sebelumnya pada tesis Asep Kurnia. Dengan metoda elemen hingga, dapat diketahui bahwa model piano joint yang diakses dari luar skin mengalami tegangan maksimum yang lebih rendah daripada model piano joint yang diakses dari dalam wingbox. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa susunan lamina (45/-45)s akan mengalami tegangan maksimum yang lebih besar dibandingkan dengan susunan lamina 00 dan (45/-45/0/90)s. Penambahan ketebalan pelat berlubang dapat mengurangi tegangan maksimum yang terjadi akibat konsentrasi tegangan di daerah sekitar lubang (baut).