digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1997 Waluyo
PUBLIC Alice Diniarti

Pembatas dari kapasitas lebar pita (bandwidth) sistem transmisi serat optik adalah distorsi yang disebabkan oleh dispersi (pelebaran pulsa). Dispersi dapat menimbulkan interferensi intersymbol (ISI) dan menyempitnya lebar pita transmisi. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan efek non linier ( nonlinieritas Kerr ) yaitu ketergantungan indeks bias pada intensitas gelombang cahaya. Hal ini dapat menimbulkan efek yang disebut modulasi fasa sendiri (self-phase modulation) yakni perubahan kompisisi leading edge dari pulsa menuju red-shifted (perubahan menuju ke frekuensi rendah) dan trailing edge menuju ke blue-shifted (perubahan menuju ke frekuensi tinggi). Efek non linier tersebut dapat mengkompensasi dispersi anomali ( anomalous dispersion ) dengan tepat, bila input pulsa mempunyai bentuk sekans hiperbolik. Pada saat dispersi dan efek non linier setimbang (saling meniadakan), pulsa akan merambat tanpa mengalami perubahan bentuk dan disebut soliton. Pulsa tersebut sangat bermanfaat untuk sistem transmisi serat optik dengan laju tinggi. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah simulasi komputer dengan split-step Fourier untuk menunjukkan kinerja dari efek non linier.