Lokomotif adalah kendaraan rel yang berfungsi untuk menarik kereta penumpang dibelakangnya. Di Indonesia, lokomotif yang ada seluruhnya rata-rata sudah berusia diatas 25 tahun. Padahal usia lokomotif yang ideal hanya 25 tahun.
PT INKA (Persero) sebagai salah satu industri perkeretaapian di Asia bekerjasama dengan Kemenhub dan ITB sebagai lembaga penelitian mencoba merancang dan menganalisis lokomotif berjenis diesel-hidrolik. Lokomotif ini merupakan pertama kalinya yang dirancang oleh PT INKA.
Kegiatan analisis yang dilakukan meliputi analisis beban statik sesuai standar yang ditetapkan untuk digunakan, yaitu BS EN 12663-1:2010. Langkah pertama adalah mengumpulkan data perancangan yang telah dibuat sebelumnya.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemodelan struktur pada perangkat lunak ANSYS 11.0. Kemudian model struktur diberikan kondisi batas dan beban sesuai standard an prosedur pengujian. Langkah terakhir analisis adalah melakukan seimulasi atas pembebanan yang diberikan pada model struktur. Dari simulasi tersebut, didapatkan hasil berupa tegangan dan defleksi struktur. Pada rancangan awal, terjadi kegagalan pada model, karena tegangan mencapai 264 MPa pada bagian coupler, dimana tegangan yang diijinkan pada bagian tersebut hanya 258,75 MPa. Modifikasi dilakukan dengan cara menambah ketebalan pada bagian pelat yang diperkirakan mengalami kegagalan. Modifikasi juga dilakukan pada dinding tangki bahan bakar dengan melakukan penebalan
pada dinding. Tujuannya adalah untuk menambah kekakuan dan berat pada struktur. Modifikasi yang dilakukan berhasil menurunkan tegangan yang terjadi dari 264 Mpa menjadi 201 MPa sehingga kekuatan struktur lokomotif dinyatakan
memenuhi standard dan regulasi pemerintah.