Proses penyaluran minyak dan atau gas khususnya untuk didarat, pipeline tidak selalu melewati daerah terpencil. Pipeline dapat menemui berbagai halangan seperti melintasi sawah, sungai, jalan, rel, atau perumahan. Analisis tegangan perlu dilakukan pada pipeline yang melewati halangan tersebut untuk memperoleh tegangan yang terjadi pada masing-masing titik crossing serta status kelayakan untuk pipeline tersebut.
Pada tugas sarjana ini dilakukan pengembangan program bantu perhitungan berdasarkan API RP 1102 yang digunakan untuk mempermudah perhitungan analisis tegangan pada daerah persilangan pipeline dengan jalan
dan rel. Sebagai studi kasus, penulis menganalisis berbagai macam tegangan pipeline di seluruh 55 titik persilangan dengan jalan dan 1 titik persilangan rel, dari pipeline gas Tambun – Pondok Tengah – Tegal Gede serta melakukan
pemilihan selubung pipa yang sesuai. Selain itu juga dilakukan penentuan metode crossing termasuk 10 titik persilangan dengan sungai.
Hasil analisis tegangan yang dilakukan menunjukan bahwa untuk seluruh lokasi persilangan jalan raya memiliki rasio tegangan < 1 sehingga aman. Sedangkan untuk persilangan rel memiliki rasio tegangan tertinggi sebesar 1,68 sehingga tidak aman. Oleh karena itu disarankan penggunaan selubung pipa untuk pipeline yang melintasi rel dengan NPS 24 in dan tebal dinding 0,312 in. Pemilihan metode crossing yang sesuai harus diperhatikan secara cermat untuk mengurangi terjadinya kerusakan lingkungan.