2009 TA PP ABAS JONI WIBOWO 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ABAS JONI WIBOWO 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ABAS JONI WIBOWO 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ABAS JONI WIBOWO 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP ABAS JONI WIBOWO 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Fungsi dari kapal keruk dalam operasinya adalah mengeruk, mengangkut, dan memindahkan material-material dari bawah permukaan air. Kapal Keruk Merapin adalah kapal keruk milik PT. Koba Tin yang beroperasi sejak 1987 sampai 2002 untuk kondisi operasi tambang timah darat. Karena akan diaktifkan kembali menjadi operasi lepas pantai. Untuk memenuhinya
berbagai macam perbaikan dan modifikasi rancangan kapal keruk diperlukan. Tetapi setiap kapal keruk harus tetap stabil dan layak operasi. Stabilitas awal kapal keruk sangat dipengaruhi oleh posisi titik berat dan titik apungnya.
Pada tugas akhir ini proses pengerjaan analisis kestabilan dibagi dua tahap, (1) perhitungan berat dan posisi titik berat Kapal Keruk Merapin yang ada, (2) perhitungan stabilitas Kapal Keruk Merapin modifikasi. Hasil analisis menunjukan bahwa pada Kapal Keruk Merapin ini selalu terjadi trim pada arah longitudinal yang diakibatkan sering terjadinya perubahan pada berat dan posisi titik berat ladder pada saat beroperasi. Setelah dilakukan penambahan berat akibat modifikasi, ternyata freeboard yang dihasilkan tidak memenuhi standar minimalnya. Dan dengan penambahan 6 buah ponton tambahan, serta pengaturan posisi yang tepat seperti pada rancangan keempat akan dihasilkan freeboard yang memenuhi standar minimalnya. Dari hasil perhitungan, tiap ponton tambahan akan memberikan beban ke semua struktur penghubungnya sebesar 100 ton. Sedangkan di setiap ponton tambahan ada 8 struktur penghubung, sehingga tiap struktur menahan beban sebesar 12,5 ton. Dari hasil analisis elemen hingga dengan perangkat lunak ANSYS didapatkan tegangan Von-Mises maksimal sebesar 1,18 x 108 N/m2. Hasil tersebut cukup aman jika dibandingkan tegangan yang diijinkan sebesar 2,5 x 108 N/m2, dengan faktor keaman sebesar 2,11.