Kurva IPR (Inflow Performance Relationship) merupakan suatu kurva kelakuan produksi suatu sumur yang menembus reservoir. Kurva tersebut merupakan hubungan antara tekanan alir di dasar sumur terhadap laju alir fluida reservoir. Makalah ini menyajikan IPR tak berdimensi satu fasa untuk sumur commingle tanpa crossflow, pada reservoir satu fasa (minyak). Model yang mewakili keadaan tersebut dibangun dengan menggunakan simulator CMG, untuk mempelajari kelakuan produksi sumur. Asumsi yang digunakan dalam pengembangan tersebut adalah pada waktu melakukan uji sumur, semua lapisan diuji secara bersamaan, dengan menempatkan pengukur tekanan pada puncak lapisan teratas. Penentuan kurva IPR ini dilakukan dengan memvariasikan properti reservoir, antara lain: jumlah lapisan produktif, jari-jari pengurasan, sifat fisik fluida reservoir (minyak), sifat fisik batuan, dan nilai skin. Karena kondisi reservoir yang dimodelkan adalah satu fasa, maka tekanan reservoir yang digunakan harus berada di atas tekanan gelembung (bubble point pressure). Materi lain yang disajikan pada makalah ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan jari-jari pengurasan dan posisi sumur dalam menentukan kontribusi lapisan produktif. Perhitungan kontribusi tiap lapisan menggunakan pendekatan transmissivity ratio, yaitu perbandingan kh (transmissivity) lapisan i terhadap kh total. Khusus untuk materi kedua ini hanya menggunakan model dua lapisan saja. Penulis menggunakan data sintetik yang diperoleh dari berbagai macam referensi dan menggunakan model reservoir berbentuk radial.Diharapkan dengan ditentukannya IPR tak berdimensi satu fasa pada sumur commingle tanpa crossflow, maka tidak ada keraguan lagi untuk melakukan tes produksi dengan menguji semua lapisan produksi secara serentak. Kemudian, tujuan yang kedua adalah memberikan gambaran bahwa transmissivity ratio akan menghasilkan perbedaan perolehan laju produksi yang besar terhadap laju produksi sebenarnya jika digunakan untuk menghitung kontribusi tiap lapisan yang berbeda jari-jari pengurasannya.