digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Oksida-oksida sulfur (SOx) merupakan pencemar yang paling umum, terutama ditimbulkan akibat pembakaran bahan bakar yang mengandung senyawa sulfur tinggi dalam bentuk sulfur organic dan anorganik. Oksida sulfur paling utama adalah SO2 dan SO3, kedua bentuk ini dapat menyebabkan masalah pernafasan dan perusakan material jika terekspos. Pencemaran SOx diudara terutama berasal dari pemakaian batu bara yang digunakan pada kegiatan industri, transportasi, dan lain sebagainya. Tiap aktifitas manusia akan menghasilkan beban emisi yang berbeda-beda. Perkiraan beban emisi dari tiap aktifitas akan diperoleh dari perhitungan menggunakan nilai faktor emisi sesuai peruntukan tata guna lahan dan aktifitas masing-masing (ABC Emission Inventory Manual, 2008). Sehingga perlu dilakukan pemetaan spasial dengan GIS antara tata guna lahan seperti jaringan jalan, kawasan industri, pemukiman agar dapat menjelaskan distribusi pencemar SOx untuk memudahkan dalam melakukan analisis dan menentukan arah kebijakan mengenai pengendalian pencemaran udara ke depannya. Dari perhitungan beban emisi tiap wilayah yang didasarkan pada tata guna lahan menggunakan faktor emisi, diketahui bahwa penggunaan tata guna lahan dan jumlah penduduk sangat berbanding lurus dengan tingkat emisi yang dihasilkan Sumber utama polutan SOx terbesar berdasarkan aktifitas manusia adalah dari sektor industri (52%), kemudian sektor transportasi (42%), dan sektor pemukiman (6%). Babakan Ciparay merupakan pengemisi SOx tertinngi sedangkan Cidadap mengemisikan terendah.