digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Krisis global yang terjadi sebagai dampak dari krisis Amerika Serikat telah mempengaruhi sistem keuangan global. Dampak signifikan dari krisis ini juga dirasakan di industri perbankan. Banyak bank yang mengabaikan risiko likuiditas sebelum krisis ini terjadi. Sedikit perhatian terhadap kondisi likuiditas, telah menjadikan risiko likuiditas menjadi isu utama saat krisis terjadi. Di Indonesia, banyak bank yang menghadapi masalah likuiditas pada saat itu. Untuk mengatasi masalah itu, bank sentral Indonesia membuat peraturan untuk mengatasi masalah likuiditas. Selain itu, Bank of International Settlement (BIS) juga mengeluarkan Basel III, yang menyajikan standar peraturan pada likuiditas dan kecukupan modal untuk memantau dan memperkuat mitigasi risiko likuiditas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi risiko likuiditas. Variabel terikat adalah Likuiditas Rasio Cakupan (LCR) yang digunakan sebagai rasio untuk mengukur risiko likuiditas dan variabel independen adalah pertumbuhan pos-pos asset dan liabilitas yang terdiri dari giro, tabungan, deposito berjangka, kas, kredit, cadangan, sekuritas, dan modal. Laporan keuangan bulanan yang didapat dari Bank Indonesia, digunakan untuk menganalisis masalah dengan sampel dari Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSN) yang beroperasi di Indonesia sebanyak 26 bank. Regresi multi linear data panel digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini.