2002 JRNL MESIN V.17 No.2 44-50.pdf
PUBLIC Alice D 2002 JRNL MESIN V.17 No.2 51-59.pdf
PUBLIC Alice D 2002 JRNL MESIN V.17 No.2 60-67.pdf
PUBLIC Alice D 2002 JRNL MESIN V.17 No.2 68-79.pdf
PUBLIC Alice D 2002 JRNL MESIN V.17 No.2 80-91.pdf
PUBLIC Alice D
ANALISIS PERUBAHAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BESI COR NODULAR 700 SETELAH MENGALAMI PROSES PERLAKUAN PANAS (Rochim Suratman dan Beny Bandanadjaja)hal. 44-50Besi cor nodular 700 (BCN 700) adalah besi dengan kandungan karbon > 2 % memiliki struktur mikro perlitis dengan sedikit ferrit dan grafit berbentuk bulat. Harga kuat tarik BCN 700 as-cast berkisar 700 N/mm2 , elongasi min. 2 % , kekerasan 229-302 HB dan energi impak 7 joule. Proses perlakuan panas adalah suatu proses yang diterapkan pada material logam. Dengan memanaskan material sampai temperatur austenisasi kemudian mengatur laju pendinginan. Tujuan proses tersebut adalah untuk memperbaiki/mengubah sifat-sifat mekanik yang ada pada material tersebut. Pada tulisan ini dibahas mengenai penelitian sejauh mana perubahan sifat mekanik maupun struktur mikro BCN 700 apabila BCN 700 diberi proses perlakuan panas. Pola pendinginan dilakukan secara isotermal dan kontinyu. Variasi laju pendinginan dan temperatur penahanan isotermal juga diberikan. Dari hasil penelitian di peroleh tingkat perubahan sifat mekanik dan struktur mikro. Perubahan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh laju pendinginan pada pola pendinginan kontinyu dan temperatur penahanan pada pola penahanan isotermal.
MODEL MATEMATIS DAN SIMULASI PERPINDAHAN PANAS PROSES PENGECORAN KONTINYU BAJA SLAB (Prihadi Setyo Darmanto, Arief Syahlan, dan Koesnohadi)hal. 51-59Makalah ini mempresentasikan model matematis dan simulasi numerik proses pengecoran kontinyu baja slab dengan bantuan paket program CFD (Computational Fluid Dynamics) FLUENT 5.4. Dalam simulasi numerik akan dievaluasi distribusi temperatur di seluruh bagian slab sejak keluar dari cetakan (mould) hingga daerah pelurusan material (straightening). Hasil simulasi divalidasi dengan data pengukuran di lapangan untuk titik-titik tertentu. Hasil validasi menunjukkan kecocokan antara kedua besaran tersebut. Selain itu distribusi fasa cair dan fasa padat juga dievaluasi sehingga dapat dipergunakan sebagai cara untuk menentukan daerah dimana seluruh bahan mulai berfasa padat seluruhnya.
DESAIN GEOMETRI SCREW PRESS DENGAN METODE NUMERIK ELEMEN HINGGA (Bagus Budiwantoro dan Arief Teguh Hermawan)hal. 60-67Screw Press adalah salah satu komponen utama pada mesin pengekstraksi Minyak Mentah Kelapa Sawit (Crude Palm Oil). Selama ini industri pengolah CPO di Indonesia masih mengimpor screw press dari Malaysia dengan konsekuensi order and delivery periode yang panjang. Hal ini disebabkan kurangnya kualitas produk dalam negeri. Tulisan ini merupakan solusi alternatif mengenai desain geometri Screw Press dengan melakukan beberapa analisis teknik. Analisis yang dilakukan dibatasi pada desain geometri komponen dengan memodifikasi bagian fillet dan ketebalan Screw Press serta analisis analitik mengenai tekanan permukaan pada komponen. Pemodelan elemen hingga komponen dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MSC.Nastran. Hasil analisis menunjukkan bahwa laju penurunan konsentrasi tegangan pada bagian fillet akibat pembesaran radius fillet rata-rata sebesar 12% tiap 5 mm, sedangkan laju penurunan tegangan maksimum akibat peningkatan ketebalan Screw Press rata-rata mencapai 9% tiap 2 mm. Tekanan permukaan akibat pembebanan nilainya berbanding lurus dengan radius fillet dan besarnya sekitar 0,1 kali dari tegangan utama rata-rata.
ROBUST IMPEDANCE ADAPTIVE CONTROL FOR CONSTRAINED MOTIONS (Indrawanto)hal. 68-79
ANALISIS KEGAGALAN DRUM REM PRODUKSI UKM UNTUK TRUK/BUS DENGAN DAYA MESIN 190 HP (IGN Wiratmaja Puja, Rochim Suratman, Agus Suprihanto, Reza, dan Henry Ako)hal. 80-91Industri skala kecil dan menengah (UKM) di Indonesia saat ini sudah mampu memproduksi tromol rem truk/bus dengan harga yang relatif murah, namun kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Kegagalan tromol produk UKM umumnya terjadi bentuk retak atau pecah sebelum umur teknisnya. Makalah ini menyajikan identifikasi kegagalan tromol rem produksi UKM, baik dari aspek material, aspek operasional pembebanan maupun aspek tegangan. Pengujian sifat-sifat mekanik dan fisik material dilakukan dengan uji tarik, uji kekerasan, uji komposisi kimia, dan metallografi. Fraktografi dilakukan untuk mempelajari jenis dan proses kegagalan yang terjadi. Beban pengereman dianalisis pada berbagai kondisi operasi seperti jalan lurus, membelok, dan menurun untuk berbagai nilai perlambatan. Analisis tegangan dilakukan dengan metoda elemen hingga. Hasil analisis menunjukkan bahwa material tromol produksi UKM belum cukup kuat menahan tegangan yang terjadi. Analisis tegangan juga menunjukkan bahwa bagian yang mengalami retak adalah pada daerah di mana terjadi tegangan relatif sangat tinggi.