Secara fisiografi, daerah penelitan termasuk ke dalam Zona Pegunungan Selatan (van Bemmelen, 1949). Daerah penelitian dapat dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Volkanik dan Satuan Perbukitan Homoklin. Geologi daerah penelitian terdiri dari empat satuan batuan tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda yaitu Satuan Breksi Andesit (N5-N6), Satuan Batupasir-Napal Lempungan (N7-N9), Satuan Batupasir-Batugamping (N10-N11), dan Satuan Batugamping (N12-N14). Struktur geologi yang berada di daerah penelitian adalah Sesar Mendatar Mengiri Bunder dan Sesar Mendatar Mengiri Ngalang. Orientasi struktur sesar geser ini berarah Timurlaut – Baratdaya (NE-SW). Studi rekahan dilakukan di beberapa lokasi pada batugamping packstone, dan satu lokasi pada batupasir. Pola rekahan pada batugamping (lokasi 1, K. Oyo)dibandingkan terhadap batupasir (lokasi 4, K. Widoro) yang bertipe struktur sesar sama, pada zona Sesar Bunder. Jenis rekahan yang dijumpai adalah rekahan terbuka dan rekahan gerus. Pola distribusi spasi terhadap jumlah kumulatif rekahan di daerah penelitian mengikuti distribusi fungsi pangkat power law (yang bersifat fraktal). Pada batugamping terdapat dua populasi rekahan di lokasi 1 dan 2 dan satu populasi di lokasi 3. Nilai intensitas rata-rata pada batugamping; intensitas rekahan terbuka tertinggi terdapat di lokasi 3, sebesar 9.1%, diikuti selanjutnya di lokasi 2 sebesar 3.3%, dan lokasi 1 sebesar 1.7%. Nilai intensitas rata-rata rekahan gerus tertinggi terdapat di lokasi 3 sebesar 2.3%, diikuti selanjutnya di lokasi 2 sebesar 1.4%, dan lokasi 1 sebesar 0.5%. Pada batupasir nilai intensitas tertinggi terdapat pada jenis rekahan rekahan gerus sekitar 4%, sedangkan pada batugamping nilai intensitas tertinggi pada jenis rekahan rekahan terbuka sekitar 1.7%. Intensitas rekahan akan lebih tinggi pada daerah dengan strain besar (dekat sesar), dimana faktor litologi mempengaruhi nilai intensitas tersebut.