Seiring dengan diproduksikannya suatu sumur, maka performa sumur tersebut untuk dapat memproduksikan fluida akan semakin menurun. Oleh karena itu dibutuhkan injeksi gas lift untuk memaksimalkan produksi dari sumur tersebut. Dalam rotative gas lift , gas yang digunakan untuk injeksi merupakan gas dari formasi yang terproduksi. Dengan rotative gas lift maka penggunaan gas yang terproduksi menjadi lebih efisien.Metode perencanaan rotative gas lift mencakup pemilihan laju produksi awal, laju gas injeksi yang dibutuhkan dan scheduling injeksi serta penyimpanan gas untuk injeksi. Optimasi dilakukan dari pembuatan model reservoir, pemilihan letak sumur hingga pemodelan fasilitas permukaan dan produksi dilakukan selama 10 tahun. Selain itu tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini ialah perencanaan injeksi gas sehingga bisa didapatkan kumulatif produksi sebesar-besarnya.Karena produksi gas harian tidak mencukupi kebutuhan gas injeksi , maka skenario yang dikembangkan ialah menyimpan sejumlah gas dari gas yang terproduksi terlebih dahulu. Injeksi gas dilakukan secara bertahap pada 4 sumur mempertimbangkan laju produksi minyak dari suatu sumur. Setelah itu optimasi yang dilakukan setiap jangka waktu setahun untuk mendapatkan laju gas injeksi yang optimum terhadap laju produksi minyak.