digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TS PP ASRI PUSPITASARI 1-COVER.pdf


2009 TS PP ASRI PUSPITASARI 1-BAB 1.pdf

2009 TS PP ASRI PUSPITASARI 1-BAB 2.pdf

2009 TS PP ASRI PUSPITASARI 1-BAB 3.pdf

2009 TS PP ASRI PUSPITASARI 1-BAB 4.pdf

2009 TS PP ASRI PUSPITASARI 1-BAB 5.pdf

2009 TS PP ASRI PUSPITASARI 1-PUSTAKA.pdf

Metode gayaberat selang waktu permukaan telah banyak digunakan dalam memantau pergerakan fluida reservoir, walaupun masih memiliki keterbatasan resolusi vertikal. Salah satu alternatif yang digunakan untuk menghasilkan resolusi vertikal lubang bor yang lebih baik, dalam penelitian ini dikembangkan metode gayaberat selang waktu lubang bor dengan menurunkan gradien vertikal gayaberatnya. Dalam hal ini dibuat program pemodelan ke depan gradien vertikal gayaberat lubang bor untuk beberapa model sintetik kemudian dilakukan analisis karakteristik respon anomali yang terkait dengan amplitudo, interval pengukuran dalam lubang bor, jarak pengukuran dan geometri bodi anomali. Hasil pemodelan sintetik gradien vertikal gayaberat lubang bor menunjukkan bahwa batas bodi anomali secara vertikal dapat diidentifikasi dengan jelas. Dalam hal ini, top dan base bodi direpresentasikan oleh nilai gradien vertikal gayaberat nol. Untuk lubang bor yang tidak menembus top bodi anomali, nilai gradien vertikal akan mencapai maksimum 50 meter diatas kedalaman bodi anomali. Selain itu, pergeseran lubang bor terhadap bodi anomali akan menyebabkan penambahan ketebalan bodi anomali sekitar 1.5 kali untuk setiap meternya dengan jarak terjauh sebesar 1000 meter. Kombinasi data gayaberat permukaan dan data lubang bor yang terbatas dapat digunakan agar identifikasi bodi anomali lebih optimal. Sebagai rekomendasi survey, metode gradien vertikal ini sebaiknya digunakan karena bentuk dari log gradien vertikal tersebut akan serupa dengan log densitas.