digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Untuk memperoleh produksi minyak maksimum dari sumur-sumur sembur buatan kontinyu, kadang dihadapkan pada kendala penyediaan gas untuk injeksi, oleh karena itu untuk menentukan volume gas optimum yang diperlukan harus dilakukan optimasi. Menyadari bahwa optimasi produksi sistem sumur sembur buatan kontinyu tidak hanya menyangkut operasi injeksi dan potensi disetiap sumur, maka perlu pertimbangan secara menyeluruh komponen-komponen yang terkait, seperti kebutuhan kompresor, sistem distribusi gas dan peralatan lain yang diperlukan. Dalam studi ini, permasalahan laju injeksi gas optimum yang dibutuhkan oleh sekelompok sumur dan optimasi sistem secara terpadu dicoba diselesaikan dengan menggunakan pendekatan model alokasi gas dari Nobuo Nishikiori diinteraksikan dengan model jaringan pipa dari Leksono Mucharam untuk sistem sembilan sumur. Dengan menggunakan data sumur hipotetik dan beberapa parameter perubah yang mempengaruhi kinerja injeksi-produksi, disamping karakter dan kecenderungan kinerja injeksi-produksi terhadap total penyediaan gas dapat diketahui, dapat diketahui pula prosen kebutuhan gas injeksi minimum untuk mendapatkan produksi minyak yang memadai dan kecenderungan injeksi produksi masa akan datang.