Beton semen-polimer atau polymer cement concrete (PCC) merupakan hasil modifikasi pengembangan teknologi beton saat ini. Pada polimer sebagai komponen PCC, proses pengerasan semen baik anorganik, seperti partikel silika, maupun organik, yaitu reaksi dari polimer, menjadikan densitas beton lebih tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh sifat polimer yang selain dapat merekatkan juga bisa mengisi pori-pori dari beton. Dari sifat tersebut beton semen polimer dapat digunakan sebagai bahan yang kedap air atau lapisan aquafir. Material beton semen-polimer sebagai lapisan aquafir harus memiliki kekuatan tekan dan derajat impermeabilitas yang cukup besar. Impermeabilitas bahan bergantung pada porositas terhadap volume beton. Sedangkan, kekuatan dan prositas beton dipengaruhi oleh konsentrasi polimer juga semen sebagai bahan mortar pembentuk beton. Konsentrasi polimer sebagai material pengikat partikel semen, dapat diamati dengan melihat besar kekuatan dan proses waktu pengerasan beton. Sifat atau karakteristik kekuatan serta porositas beton akan diketahui setelah menganalisis hasil pengujian bahan dengan beberapa perubahan parameter material pembentuk beton.Dari hasil pengujian, didapat profil dan karakteristik kekuatan juga porositas beton semen terhadap konsentrasi polimer resin sebagai bahan material tambahan dari beton. Dapat diketahui bahwa pada konsentrasi semen tertentu polimer resin dapat menambah kekuatan tekan dan mengurangi porositas komposit beton, akan tetapi semakin banyak konsentrasi resin dari beton, maka akan mengurangi densitas dan kekuatan beton. Proses waktu curing pada komposit beton diperlambat oleh penambahan polimer resin sebagai bahan aditif beton.