digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aliran antar akuifer melalui fenomena aquifer leakage di Cekungan Airtanah di Bandung telah lama diduga keberadaannya. Pembuktian tentang fenomena aliran tersebut telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan menggunakan metode tracer. Masalah yang diteliti di sini adalah besar aliran tersebut dan manfaatnya sebagai imbuhan bagi akuifer airtanah dalam sistem multi akuifer semi tertekan. Penelitian mengenai aliran antar akuifer dilakukan dengan simulasi model akuifer pada Cekungan Airtanah Bandung dengan bantuan perangkat lunak Modflow versi 3.1. untuk mengetahui besarnya aliran antar akuifer melalui fenomena aquifer leakage sedangkan untuk mengetahui parameter hidrolik masing-masing akuifer yang mengindikasikan adanya aquifer leakage dilakukan dengan menggunakan uji pemompaan dengan Metode Hantush Walton. Berdasarkan koduktivitas hidrolik dan log litologi pemboran, akuifer di Cekungan Airtanah Bandung terbagi menjadi 3 yaitu : 1). akuifer atas (akuifer tidak tertekan) dengan kedalaman 0-45 m, 2). akuifer tengah (akuifer semi tertekan-tertekan) dengan kedalaman 50-135 m b.m.t, 3). akuifer bawah (akuifer semi tertekan-tertekan) dengan kedalaman > 150 m. b.m.t. Melalui simulasi model akuifer pada Cekungan Airtanah Bandung dengan bantuan perangkat lunak Modflow versi 3.1. dapat diketahui, pada bagian atas cekungan airtanah terjadi aliran leaky antar akuifer dari dari akuifer atas (melalui akuitar atas) menuju akuifer tengah sebesar 186.208 m3/hari. Di bagian bawah cekungan airtanah terjadi aliran leaky antar akifer dari akuifer bawah (melalui akuitar bawah) menuju ke akuifer tengah sebesar 31.400 m3/hari.