Perpustakaan Digital ITB

Tambang bawah tanah Grasberg Block Cave akan dimulai tahun 2016. Sebagai akses utama transportasi material dan tenaga kerja, dibangunlah AB Tunnel sejak 2004 menggunakan metode drill and blast. Penerowongan tersebut dilakukan dengan urutan tahapan primer yaitu: 1) Pengeboran lubang tembak, 2) Pengisian bahan peledak dan peledakan, 3) Pemuatan dan pengangkutan, 4) Pemasangan baut batuan dan weld mesh, dan 5) Penyemprotan beton tembak. Pada beberapa bulan terakhir, target kemajuan terowongan tidak tercapai. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya jadwal pencapaian kerja. Maka, dicoba dibuat sebuah solusi penjadwalan operasional dengan pertimbangan kondisi aktual untuk mencapai target bulanan. Penelitian dimulai dengan perhitungan statistik data historis dan observasi lapangan terhadap waktu penyelesaian 5 tahapan primer. Dari perhitungan tersebut didapatkan data waktu yang dibutuhkan setiap tahapan untuk menyelesaikan 1 siklus penerowongan. Terlihat bahwa tahap ground supporting memiliki prosentase rata-rata dan simpangan penggunaan waktu terbesar. Maka, khusus tahap ini dilakukan pendekatan teoritis lebih detail untuk mereduksi alokasi waktu dengan memperhatikan aspek-aspek: a) kecepatan penetrasi alat bor dikorelasikan dengan kondisi massa batuan dan spesifikasi alat bor, b) spasi pemasangan baut batuan, c) pola pemasangan, d) ketersediaan alat aktual. Setelah didapatkan rata-rata alokasi waktu kelima tahap, serta mengacu pada batasan pemakaian alat dan aturan penerowongan aktual, di akhir penelitian direkomendasikan sebuah skema penjadwalan operasional pada 3 heading di GBC Terminal. Skema tersebut dapat digunakan sebagai jadwal pencapaian kerja untuk mencapai target kemajuan bulanan.