1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-COVER.pdf
1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-BAB 1.pdf
1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-BAB 2.pdf
1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-BAB 3.pdf
1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-BAB 4.pdf
1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-BAB 5A.pdf
1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-BAB 5B.pdf
1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-BAB 6.pdf
1987 TS PP IWAN HASTIAWAN 1-PUSTAKA.pdf
Menggalakkan pengembangan industri non (misalnya hasil tambang) yang telah dicanangkan pemerintah untuk menembah devisa negara, perlu kita dukung. Untuk meningkatkan daya guna hasil tambang tersebut perlu dilakukan pengujian dan pengolahan. terhadap pemamfaatannya hingga efisien. Salah satu hasil tambang adalah timah putih. Dewasa ini, dalam banyak percobaan untuk mengetanui perbedaan pengaruh dari beberapa taraf perlakuan tertentu terhadap suatu hasil, seringkali ditemukan unit eksperimen yang tersedia tidak homogen, sehingga sebelum percobaan dilakukan terlebih dahulu diadakan pemblokan perhadap unit eksperimen, sehingga unit-unit dalam tiap blok menjadi lebih homogen. Suatu langkah yang memegang peranan penting dalam menentukan hasil suatu analisis adalah merubah bahan yang akan dianalisis menjadi bentuk yang siap untuk dianalisis. Pada percobaan ini dirancang dengan rancangan acak lengkap pola faktorial 2x4x3x7 dengan 3 kali ulangan. Dimana dipergunakan dua macam pelarut HCl dan HNO3 dengan masing-masing konsentrasi 1%, 3%, 6% dan 12%. Sedangkan alat pelarutnya adalah; beaker glass, cola finger dan cara reflux. Untuk variasi waktu pemanasannya adalah 0, 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 menit dengan masing-masing volumenva 60 ml. Pada pelarut HCl perhitungan konsentrasi setelah perlakuan ditentukan dengan cara titrasi acidimetri dan untuk pelarut HNO3 perhitungan konsentrasi setelah perlakuan ditentukan dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 425 nm. Adapun hasil dari masing-masing perlakuan menunjukkan perbedaan yang bearti (signifikan), dimana: * Apabila diabaikan faktor variasi waktu pemanasan maka yang terbaik adalah pelarut HCl pada konsentrasi 1% dan 12% dengan alat pelarutan beaker glass dan cold finger; * Apabila diabaikan faktor alat pelarut, maka yang terbaik adalah pelarut HNO3 pada konsentrasi 1% dan 12% dengan variasi waktu pemanasan 0 menit dan 5 menit; * Apabila diabaikan faktor variasi konsentrasi maka yang terbaik adalah HNO3 pada waktu pemanasan 15 menit dan 20 menit, dengan alat pelarutan beaker glass dan reflux; * Apabila diabaikan faktor jenis pelarut maka terbaik adalah alat pelarut beaker glass dan cold finger dengan konsentrasi 1% dan 12% pada waktu pemanasan 5 menit dan 20 menit.