digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 FRI MURDIYA
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

BAB 2 FRI MURDIYA
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

BAB 3 FRI MURDIYA
PUBLIC rikrik

BAB 4 FRI MURDIYA
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

BAB 5 FRI MURDIYA
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

PUSTAKA FRI MURDIYA
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Laporan tesis ini memberikan hasil penelitian sistem proteksi petir pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTETi) 275 kV PT. Indonesia Asahan Alumunium (PT. INALUM) yang berada di Sumatera Utara dekat dengan khatulistiwa. Dari data Lightning Detector Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska (BMKG) Sumetara Utara, menunjukan total frekuensi sambaran petir ke tanah adalah 500-10.000 sambaran.selama periode 2006-2007. Sistem proteksi petir pada SUTETi 275 kV ini menggunakan tiga kawat tanah dengan sudut lindung negatif, 22 buah isolator piring porselin dan tahanan kaki menara 10 ???? dengan menggunakan couterpoises grounding. Distribusi arus puncak petir direkam dengan menggunakan magnetic link di setiap tower. Kegagalan perlindungan (shielding failure) dianalisa dengan metode elektrogeometri dan metode elemen hingga pada program MATLAB 7 memberikan hasil SFFOR adalah nol. Penilain Lightning Performance menurut Whitehead, untuk Ng = 6 sambaran/km2/tahun SUTETi 275 kV ini dengan nilai FOR = 0.24 sambaran/ 100km/ tahun adalah “Excellent grounding and shielding” menurut persamaan probabilitas arus puncak CIGRE/IEEE dan FOR= 0.32 sambaran/100km/ tahun “Good grounding and shielding” menurut persamaan probabilitas arus puncak Zoro, dkk. Usulan dengan menggunakan 3 kawat tanah untuk pembangunan SUTETi 275 kV yang baru dapat mengurangi BFOR sampai 57% daripada 2 kawat tanah. Untuk aplikasinya, dimana biaya tiga kawat tanah tidak ekonomis dan secara teknik memenuhi, konfigurasi 2 kawat tanah dapat digunakan untuk daerah yang memiliki kerapatan sambaran petir yang rendah. Dari hasil simulai dengan program ATP, kombinasi antara 3 kawat tanah dan 2 kawat tanah memberikan penurunan tegangan puncak tower akibat sambaran petir sampai 14,7% daripada menggunakan 2 kawat tanah saja.