Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar setelah Malaysia. Kultur mengenai pohon , secara ekonomis merupakan suatu hal yang sangat penting bagi negara-negara tropis penghasil karet. Pengetahuan mengenai biologi molekuler dari lateks Heuea adaiah panting untuk menambah hasil/produksi lateks. Riset fundamental mengenai material biologi ini, merupakan suatu hal yang sangat menarik. Lateks Hevea brasiliensis merupakan snntu getah/cairan sel yang berbentuk suspensi yang terdiri dari partikel-partikel karet dan bukan karet seperti protein, karhohidrat, lipida, karotenoid dan lain-lain. Adanya beberapa protein spesifik yang terdapat di dalam lateks, yang diduga memiliki peran/pengaruh yang sangat besar terhadap aliran lateks, telah mengundang minat para peneliti untuk mengungkap tabir;apa fungsi/peranan protein tersebut. Salahsatu komponen protein yang terdapat di dalam fraksiberat (bottom fraction) lateks, yaitu Hevein, telah dicoba diisolasi dan dimurnikan dengan card: Sentrifugasi lateks segar, proses beku-cair, pengendapan dengan gat-am amonium sulfat variasi kejenuhan 0 - 65 t dan 65-100 %, fraksinasi dengan gel filtrasi sefadeks G-25, fraksinasi dengan kolom CMC dan diikuti dengan proses dialisis dan elektrodialisis. Telah diperoleh kristal Hevein, yang pada proses elektroforesis agar (dengan bufer veronal pH 8,6; 0,05 M), bergerak ke arah kutub positif. Karakterisasi Hevein dikerjakan dengan cara elektroforesis disk gel poliakrilamida, elektroforesis SDS-gel poliakrilamida dan elektroforesis agar. Dari basil karakterisasi tersebut, diperoleh suatu basil yang menunjukkan bahwa Hevein yang diisolasi,memiliki kemurnian yang cukup tinggi, dengan hobot molekul 5700 (klon GT.I) dan 6600 (Klan LCD).Dan Bari perolehan Hevein, ternyata lateks Hewett klon GT.I, memiliki kandungan Nevein yang lebih tinggi dibandingkan dengan klon LCB.