digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kegiatan penambangan dengan sistem open pit sangat membutuhkan alat muat jenis hydraulic excavator, hal ini dikarenakan fungsi alat ini sangatlah efektif dalam operasionalnya. Hydraulic Excavator merupakan alat serba guna yang dapat dipergunakan untuk menggali, memuat dan mengangkat material. Konstruksi bagian atas dari alat, dapat berputar 360o, sehingga memungkinkan alat ini bekerja ditempat yang relatif sempit sekalipun. Perawatan didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjamin bahwa sebuah aset dapat melakukan fungsinya pada standar yang diinginkan. Dengan maksud untuk melakukan kajian perawatan dan estimasi biaya perawatan yang memperhitungkan pola kerusakan yang bersifat acak akan dicapai tujuan studi yaitu memberikan satu pendekatan alternatif bagi perkiraan total biaya perawatan yang akurat. Metode yang dipergunakan untuk mencapai tujuan studi tersebut adalah dengan metode ekspektasi berdasarkan pemodelan matematika untuk mendapatkan angka estimasi. Pendekatan black box digunakan untuk mengkarakteristikkan kerusakan alat yang dimodelkan dengan fungsi distribusi dari waktu antar kerusakan alat. Total downtime alat dimodelkan dengan menggunakan cumulative stochastic process yang mempertimbangkan frekuensi dan lama dilakukannya Preventive Maintenance dan Corrective Maintenance. Analisis mengenai faktor-faktor penyebab kerusakan diperoleh bahwa faktor yang paling mungkin sebagai penyebab kerusakan adalah karakteristik batuan, skill operator alat dan kehandalan komponen pengganti (spare part). Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi komponen yang kritis adalah tooth bucket, pin bucket, adaptor, bucket. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa ekspektasi terjadinya corrective maintenance per tahun adalah 57 kali, ekspektasi total terjadinya preventive maintenance per tahun adalah 47 kali, ekspektasi terjadinya downtime adalah 510,96 jam.