digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyelenggaraan jalan tol bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat perkembangannya. Untuk mempertahankan agar jalan tol tetap dapat terselenggara dengan baik dan mencapai tujuan diatas, manajemen risiko yang efektif dan efisien adalah mutlak dilaksanakan. Salah satu upaya manajemen risiko yang dapat ditempuh adalah dengan pengalihan risiko. Pengalihan risiko membuat berkurangnya tingkat penerimaan risiko, dan salah satu bentuk upaya pengalihan risiko yang ada adalah melalui mekanisme asuransi. Asuransi menjadi alternatif yang patut diupayakan dalam pengoperasian jalan tol apabila potensi kerugian yang diakibatkan kegagalan fungsi jalan tol cenderung tidak dapat atau sulit dikontrol dengan upaya manajemen risiko lainnya.Penelitian ini bertujuan mengkaji pengalihan risiko diatas dengan mekanisme asuransi Civil Engineering Completed Risks (CECR)-suatu polis yang khusus tersedia untuk menjamin kegagalan bangunan pada tahap operasional suatu bangunan infrastruktur-, yang merupakan rangkaian proses dari identifikasi dan klasifikasi risiko yang dihadapi pada pengoperasian jalan tol serta upaya pengalihan risiko tersebut dengan polis CECR. Proses ini dilanjutkan dengan menganalisa luas jaminan yang diberikan polis CECR atas hasil identifikasi risiko yang dilakukan dan praktek yang ada pada beberapa kasus jalan tol di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kajian literatur, studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuesioner.Pengembangan identifikasi risiko yang dilakukan masih mengandung kelemahan dimana belum menghasilkan faktor risiko yang sifatnya mutually exclusive dan collectively exhaustive. Klasifikasi yang dilakukan menghasilkan 13 faktor risiko primer dalam pengoperasian jalan tol dimana pengalihan risiko melalui polis asuransi CECR dapat mencakup 4 faktor didalamnya. Sedangkan secara keseluruhan polis CECR (jaminan pokok dan tambahan) dapat mengalihkan sebesar 33.15% dari total nilai risiko hasil identifikasi. Pengalihan sebagian faktor risiko ini memberikan keleluasaan bagi pihak pengelola jalan tol dalam mengelola sisa faktor risiko tersebut dengan upaya manajemen risiko lainnya.Hasil temuan dari penelitian ini dapat digunakan pengelola jalan tol sebagai pertimbangan altenatif pengalihan risiko dengan mekanisme asuransi kedalam rencana manajemen risiko pengoperasian jalan tol. Selain itu juga dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut untuk menemukan premium sharing yang seimbang antara stakeholder yang terlibat dalam pengoperasian jalan tol.