digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP PANDOE 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP PANDOE 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP PANDOE 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP PANDOE 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP PANDOE 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP PANDOE 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP PANDOE 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP PANDOE 1-BAB7.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP PANDOE 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Baja karbon rendah adalah bahan yang paling banyak dipakai dalam proses manufaktur. Kelebihan dari baja karbon rendah adalah mudah dibentuk dan harganya murah. Kelemahan baja karbon adalah mudah aus karena memiliki kekerasan yang rendah. Untuk meningkatkan kekerasan baja karbon dengan cara meningkatkan kadar karbon pada permukaannya, sehingga kekerasan dan kekuatannya dapat ditingkatkan dengan perlakuan panas. Proses yang dilakukan untuk meningkatkan kekerasan yaitu karburisasi. Untuk proses karburisasi tambahan harus dipanaskan sampai temperatur karburisasinya. Untuk memanaskan material digunakan tungku karburisasi. Kebanyakan tungku yang sudah ada menggunakan pemanassan ganda artinya setelah proses karburisasi selesai, maka material dipanaskan kembali pada temperatur austenisasinya dan ditahan dalam beberapa waktu kemudian di dinginkan secara cepat agar didapatkan struktur martensit yang keras. Kekurangan tungku dengan dua kali pemanasan salah satunya adalah waktu pengerjaan relatif lama sehingga biaya proses pengerasan relatif mahal. Untuk mengatasi hal tersebut maka penulis merancang dan membuat serta menguji tungku karburasi dengan pemanasan tunggal (single heating) yang berbahan bakar briket batu bara. Tungku yang sudah dibuat mampu meningkatkan kekerasan baja karbon rendah dengan harga kekerasan yang dicapai rata-rata 56 HRC. Selain meningkatkan kekerasan tungku ini juga sekaligus mampu melakukan proses pendinginan langsung (direct quench). Biaya untuk mengeraskan material otomatis lebih rendah dan lebih murah karena waktu pengerjaan relatif pendek. Tungku ini sudah dicoba untuk mengeraskan paku biasa menjadi paku dengan kekerasan yang tinggi. Kapasitas tungku ini untuk mengeraskan paku sebanyak 18 kg per satu kali proses karburasi. Waktu yang dibutuhkan untuk pertama kali memproses karburasi dilanjutkan dengan quenching 140 menit, untuk proses berikutnya sangat cepat karena tungku ini dilengkapi dengan tabung preheating agar proses karburisasi dapat dilakukan secara kontinyu. Jadi tungku karburasi single heating ini dapat digunakan untuk melakukan prose karburisasi sekaligus pengerasan dengan cara direct quench. Konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan 13 kg briket, 1,5 kg arang kayu dan minyak tanah 0,5 liter, atau sebanding dengan Rp. 16.500. Kekerasan yang dicapai material baja yang dikaburisasi lebih besar dari kekerasan paku beton maka perlu dilakukan proses tempering dengan tujuan untuk menurunkan kekerasan dan meningkatkan keuletannnya.