digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proses produksi yang diaplikasikan untuk membentuk material dapat mengubah sifat dari suatu material. Pada tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian tentang pengaruh proses perlakuan panas pada pegas ulir tekan sebagai komponen boogie kereta api, hasil produksi Balai Yasa Manggarai P.T Kereta Api. Proses perlakuan panas bertujuan untuk mengubah sifat mekanik pada produk melalui mekanisme transformasi difusi maupun geser. Perlakuan panas pada proses pembuatan pegas diperlukan untuk menaikkan ?u (kekuatan ultimate), sehingga kita mendapatkan perbandingan E u ? sebesar-besarnya. Dengan semakin tingginya perbandingan ini, maka umur pegas juga akan lebih panjang. Bahan dasar pegas yang digunakan adalah baja hypoeutectoid JIS G4801 SUP-9A dari empat negara produsen yaitu Cina, India, Jerman serta Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih bahan dasar yang memenuhi standar JIS dengan menganalisa sifat mekanik serta struktur mikro bahan dasar pegas maupun produk pegas untuk 4 (empat) negara produsen. Penelitian ini juga ingin menganalisa proses produksi yang dilakukan di Balai Yasa Manggarai P.T Kereta Api. Hasil dari percobaan menunjukkan adanya peningkatan harga kekerasan dan perubahan struktur mikro dari material pegas. Dari literatur diperoleh bahwa mekanisme yang menyebabkan proses penguatan ini adalah transformasi martensitik, dan mekanismenya bergantung pada temperatur dan waktu. Berdasarkan harga keuletan, rasio E u ? , dan penampakan inklusi, material bahan dasar pegas M-11 asal India kurang baik untuk dipilih untuk menjadi bahan dasar pegas. Dan proses produksi pegas di Balai Yasa Manggarai diperlukan kontrol kualitas yang baik serta memenuhi standar proses pembuatan pegas.