2009 TS PP MARTHINA DIAN UTAMI 1-COVER.pdf
2009 TS PP MARTHINA DIAN UTAMI 1-BAB 1.pdf
2009 TS PP MARTHINA DIAN UTAMI 1-BAB 2.pdf
2009 TS PP MARTHINA DIAN UTAMI 1-BAB 3.pdf
2009 TS PP MARTHINA DIAN UTAMI 1-BAB 4.pdf
2009 TS PP MARTHINA DIAN UTAMI 1-BAB 5.pdf
2009 TS PP MARTHINA DIAN UTAMI 1-BAB 6.pdf
2009 TS PP MARTHINA DIAN UTAMI 1-PUSTAKA.pdf
Kawasan pesisir selatan Jawa merupakan daerah yang memiliki potensi dalam pengembangan kawasan wisata bahari dan industri perikanan. Gelombang badai yang dibangkitkan oleh siklon tropis telah sering mengakibatkan kerusakan-kerusakan di pesisir selatan Jawa.
Pada thesis ini telah disimulasikan penjalaran gelombang badai pasang (storm tide) di pesisi selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah yang dibangkitkan oleh Siklon Jacob (2-12 Maret 2007) dan Siklon George (3-9 Maret 2007) dengan menggunakan model hidrodinamika 2D.
Daerah model mencakup bagian tenggara Samudera Hindia dan difokuskan pada daerah pesisir selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Simulasi storm tide dilakukan dengan menggunakan elevasi pasang surut pada batas terbuka, model kecepatan angin, dan tekanan permukaan laut. Data elevasi pasang surut diperoleh dari Tidal Model Driver (TMD) (Padman dan Erofeeva, 2005), sedangkan data kecepatan angin dan tekanan permukaan laut diperoleh dari NCEP (National Centers for Environmental Prediction).
Gelombang yang dibangkitkan oleh pasang surut dan siklon tersebut, mengakibatkan kenaikan muka laut dan menggenangi pesisir selatan Jawa. Teluk Pananjung merupakan stasiun yang memiliki surge tertinggi dibandingkan stasiun-stasiun lain, yaitu 0,53 m pada tanggal 6 Maret 2007 jam 19:35 UTC. Sementara itu, jarak inundasi terjauh dan run-up tertinggi terjadi di stasiun Nusa Kambangan, dengan radius 12540,8 m dan tinggi run-up 1,71 m. Tanjung Karang Batu juga mengalami inundasi dan run-up yang tinggi dengan radius inundasi 1848,4 m dan dan tinggi run-up mencapai 1,33 m.