2007 TA PP LISTYANTO ADI NUGROHO 1-COVER.pdf
2007 TA PP LISTYANTO ADI NUGROHO 1-BAB 1.pdf
2007 TA PP LISTYANTO ADI NUGROHO 1-BAB 2.pdf
2007 TA PP LISTYANTO ADI NUGROHO 1-BAB 3.pdf
2007 TA PP LISTYANTO ADI NUGROHO 1-BAB 4.pdf
2007 TA PP LISTYANTO ADI NUGROHO 1-BAB 5.pdf
2007 TA PP LISTYANTO ADI NUGROHO 1-PUSTAKA.pdf
Setiap aktuator merupakan subyek saturasi karena pasti memiliki batasan. Saturasi pada aktuator merupakan kondisi dimana input pada plant berbeda dengan output pada pengendali. Fenomena yang disebut efek windup ini, dapat menurunkan performa sistem. Untuk mengatasinya diperlukan perancangan pengendali dengan anti-windup. Penambahan anti-windup akan memperbaiki kinerja sistem yang buruk akibat saturasi aktuator : peredaman overshoot, penstabilan serta perbaikan waktu settling.Pengendali dengan anti-windup diimplementasikan dengan menggunakan rangkaian analog. Op-amp yang digunakan adalah LM 348N serta OP07. Model Astrm menjadi pilihan perancangan dari beberapa model anti-windup yang ada. Metoda tuning PID tidak diperhatikan karena sasaran yang dicapai adalah kinerja modul dan pemakaian modul, bukan cara pemilihan nilai-nilai Kp, Ti, dan Td. Pada perancangan digunakan potensiometer untuk pengaturan parameter Kp, Ti , Td , Tt, serta batas saturasi. Selain itu, digunakan saklar untuk memudahkan penggantian kondisi sistem : tanpa saturasi, saturasi tanpa anti-windup, dan saturasi dengan anti-windup. Kemudahan ini akan meningkatkan kemangkusan dan kesangkilan praktikum.Hasil perancangan diuji dengan motor DC di lab LSKK. Setelah pengujian, disimpulkan modul pengendali PID dengan anti-windup yang dirancang bekerja dengan baik sehingga dapat dijadikan alat praktikum sistem kendali.