digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ANDRE ANDIKA ADHIGUNA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP ANDRE ANDIKA ADHIGUNA 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDRE ANDIKA ADHIGUNA 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDRE ANDIKA ADHIGUNA 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDRE ANDIKA ADHIGUNA 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP ANDRE ANDIKA ADHIGUNA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Indonesia sebagai negara berkembang masih belum berhasil dalam mengimplementasikan program di bidang kesejahteraan rakyat. Kondisi tersebut hampir serupa di berbagai daerah di Indonesia, tetapi di Papakmanggu, Ciwidey, terdapat sebuah organisasi mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat dalam kaitan sebagai Corporate Social Responsibility. Organisasi tersebut adalah Satoe Indonesia. Organisasi tersebut telah mengembangkan bisnis yoghurt untuk pengembangan masalah ekonomi dan Rumah Pintar untuk pengembangan masalah pendidikan di Papakmanggu, Ciwidey. Sinergi diantara program yang dilaksanakan dan Satoe Indonesia sebagai wadah sangatlah penting untuk kemajuan dan keberlangsungan program tersebut. Dalam menjalankan program tersebut, terdapat permasalahan dikarenakan perbedaan persepsi antara pihak yang terkait dalam hal pengembangan tiap permasalahan. Adanya masalah tersebut disebabkan oleh perubahan kebudayaan yang terjadi pada masyarakat sekitar. Dalam riset 'Case Study of Corporate Social Responsibility: Yoghurt as a Business Development on Rumah Pintar', penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan diantara program dan memberikan solusi terbaik untuk menyelesaikannya. Methodologi yang digunakan oleh penulis untuk melakukan riset adalah qualitative ethnography dengan menggunakan informant, wawancara, dan observasi partisipatif. Tujuan dari riset ini adalah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Rumah Pintar sebagai bagian dari Student Social Responsibility dan menganalisa permasalahan serta memberikan masukan kepada anggota Rumah Pintar untuk merubah persepsi negatif mereka. Dalam riset ini penulis memberikan solusi untuk meminimalisir perbedaan persepsi seperti mengadakan pertemuan rutin dengan pihak terkait dan Satoe Indonesia dapat membantu mereka untuk keberlangsungan dan keberhasilan program tersebut.