digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam beberapa tahun belakangan ini, teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access, atau biasa juga disebut sebagai WiMax, telah menjadi salah satu isu penting terutama di industri telekomunikasi. Alasan utama dibalik fenomena ini adalah terutama karena kemampuan teknologi WiMax untuk menyediakan akses berbagai data yang lebih cepat dibandingkan teknologi sejenis. Seiring dengan meningkatnya arus material dan informasi akibat pengaruh dari globalisasi, permintaan akan teknologi yang dapat menjawab tantangan tersebut juga semakin meningkat. WiMax, sebagai salah satu hasil evolusi terbaru dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, menjadi secercah harapan untuk menjawab tantangan tesebut. Sebagai perbandingan, berdasarkan kapasitas data yang mampu dikirim, WiMax mampu mengirimkan dua kali data yang lebih besar dan cepat dibandingkan dengan evolusi teknologi terbaru dari Global System for Mobile communications (GSM), yaitu High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA). Selain itu, tidak seperti dengan teknologi komunikasi yang sejenis, seluruh komponen pendukung yang berbasiskan teknologi WiMax harus mangacu pada standar sesuai dengan kesepakatan internasional, yaitu standar IEEE 802.16. Hal ini menjadikan para produsen komponen pendukung teknologi WiMax menerapkan biaya produksi yang lebih murah akibat dari skala ekonomis yang rendah. Faktor-faktor tersebut merupakan alasan utama mengapa sekarang mulai banyak perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk menggunakan teknologi WiMax sebagai basis teknologi mereka di bisnis telekomunikasi. NetMax, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang internet dan multimedia, berusaha untuk menjawab tantangan zaman dengan cara mengubah keunggulan teknologi WiMax menjadi keunggulan bersaing di kompetisi. Dengan mengeksploitasi keunggulan teknologi WiMax, NetMax mampu menyediakan layanan yang berkualitas prima dengan harga yang terjangkau oleh pelanggan. Layanan yang disediakan oleh NetMax ini mula-mula akan dimulai dari wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) berdasarkan beberapa faktor yaitu; ketersediaan infrastruktur penunjang dan tingginya permintaan di wilayah tersebut. Dari wilayah tersebut, NetMax kemudian akan mencoba untuk memperluas usaha ke daerah-daerah lain di Indonesia terutama setelah pemerintah Indonesia menegakkan regulasi di bidang komunikasi berbasis teknologi WiMax yang diharapkan akan mulai diliris pada tahun 2013. Selain itu, berdasarkan pertimbangan finansial, proyek NetMax mampu menghasilkan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 282,662,558,040 dan 23% secara berurutan. Sementara itu, proyek NetMax ini diharapkan dapat mencapai titik impas dalam kurun waktu 3 tahun 1 bulan dan 7 hari setelah investasi awal.