digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP AHMAD GUMROWI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TS PP AHMAD GUMROWI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP AHMAD GUMROWI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP AHMAD GUMROWI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP AHMAD GUMROWI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP AHMAD GUMROWI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP AHMAD GUMROWI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Laboratorium dan alat peraga baik secara fisik maupun yang non fisik sangat diperlukan dalam menunjang pembelajaran dan pengajaran fisika baik pada tingkat sekolah dasar maupun pada sekolah menengah atas (SMA/MA). Untuk itu diperlukan kreatifitas para pelaku pendidikan fisika untuk membuat alat peraga dan praktikum. Metode yang digunakan dalam pembuatan alat ukur laju gelombang bunyi di udara dengan mengkaitkan fenomena interferensi bunyi dengan cepat rambat/laju serta temperatur udara sebagai medium perambatan. Laju bunyi dihitung berdasarkan hasil pengukuran panjang gelombang yang diperoleh dengan mengukur selisih lintasan tempuh gelombang didalam pipa quincke yang terbuat dari stainless steel dengan dilengkapi pemanas listrik dan kit kontrol. Kit kontrol terdiri dari temperatur controller yang dilengkapi dengan riley sehingga temperatur di dalam pipa dapat terukur dan terkontrol sesuai dengan kebutuhan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain alat yang dibuat dapat digunakan untuk mengukur laju bunyi di udara pada berbagai suhu dan dapat menjelaskan fenomena interferensi. Hasil pengukuran yang dilakukan di laboratorium fisika BSCA ITB diperoleh rata-rata pengaruh suhu terhadap laju bunyi di udara ini 0,5708 m/soC, artinya setiap kenaikan 1oC laju bunyi bertambah 0,5708 m/s. Sedangkan menurut literatur 0,61 m/soC, jika dibandingkan terdapat perbedaan sebesar 0,0392 atau 6,421 %.