digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-BAB4a.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-BAB4b.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-PUSTAKAa.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-PUSTAKAb.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ZULFIKAR EDWIN APRIROZI 1-PUSTAKAc.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Studi ini bertujuan untuk mengembangkan model keputusan dalam peningkatan produksi drum aspal yang siap didistribusikan kepada konsumen, agar keputusannya dapat dilakukan secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Pengembangan model keputusan tersebut dilakukan dengan mengintegrasikan metode Six Sigma dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode six sigma dalam penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sistem produksi dan meningkatkan jumlah produksi drum aspal yang tidak cacat untuk didistribusikan bersama aspalnya ke konsumen. Metode Six Sigma merupakan suatu metode pengendalian proses/kualitas yang pada awalnya dikembangkan di perusahaan manufaktur, bernama Motorola Company, pads awal tahun 1990 yang kemudian mengalami perkembangan yang pesat oleh General Electric (Pyzdek, 2002). Metode Six Sigma ini dikembangkan untuk menjawab tantangan bahwa tidak benar untuk menghasilkan barang yang berkualitas dibutuhkan biaya yang tinggi. Implementasi metode six sigma melalui beberapa tahapan yang biasa disebut DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement and Control). Akan tetapi dalam pendekatan dengan metode six sigma ini terdapat permasalahan yaitu belum adanya langkah yang sistematik dan terstruktur khususnya dalam pemilihan altematif yang akan ditempuh pads beberapa tahapan. Sebagai contoh adalah pads saat para anggota tim yang akan dipilih sering dihadapkan pads banyak kriteria dan alternatif. Untuk memilih permasalahan yang menjadi prioritas utama diperlukan pendekatan yang terstruktur dan sistematis. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan beragamnya kriteria dan alternatif dalam metode six sigma ini adalah Analytic Hierarchy Process (AHP), yang nantinya membantu dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini berupa model keputusan multikriteria yang terintegrasi dengan metode six sigma, khususnya dalam pemilihan altematif perbaikan atau mendesain ulang. Selain itu, model terintegrasi AHP dan six sigma ini telah berkontribusi dalam menstrukturkan model keputusan pada tahap Define dan Analyze. Uji coba model telah diterapkan di bagian Drum Plant Pertamina UP IV Cilacap.