digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 2A.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 2B.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 2C.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 2D.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 2E.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 2F.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 3A.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 3B.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP YULIUS HENDRO 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Desain interior merupakan suatu bidang keilmuan yang mempelajari hubungan antara bangunan (arsitektur) dengan manusia yang melakukan aktifitas tertentu di dalamnya.Desain interior bersentuhan dengan hampir semua kegiatan atau aktivitas manusia di dunia.Manusia melakukan kegiatan belajar di sekolah ataupun di rumah, bekerja di kantor, memasak di dapur, berbelanja di pusat perbelanjaan, dan melakukan kegiatan keagamaan di tempat ibadat. Desain interior berperan penting dalam mendukung segala aktifitas di ruang dalam suatu bangunan;terutama pada ruang publik yang mempunyai kegiatan khusus seperti sebuah gereja;yaitu diperlukannya suatu pengkondisian suara agar terjadi proses berbicara dan mendengar yang ideal untuk mendukung penyampaian kotbah secara baik dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara faktor gubahan ruang dengan faktor pengendalian suara di dalam Gereja Katedral Jakarta dan mengetahui serta memahami peran desain interior pada Gereja Katedral Jakarta tidak hanya dalam konteks filosofi dan fungsi tetapi juga kaitannya dengan aspek pengkondisian suara secara ideal. Penelitian dilakukan melalui studi literatur, observasi lapangan (analisa elemen interior, experimental measurement, numerical simulation) dan wawancara dengan pihak pengelola gedung Gereja Katedral Jakarta.Setelah itu dilakukan analisa data (kuantitatif & kualitatif) berdasarkan studi lapangan yang kemudian membahas sintesa hubungan antara gubahan desain interior Gereja Katedral Jakarta dengan aspek pengendalian suara di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat relasi yang terjadi antara gubahan ruang Gereja Katedral Jakarta dengan aspek pengendalian suara;Gubahan ruang bagian nave gereja sangat mempengaruhi fenomena suara yang terjadi ketika kegiatan di dalam gereja berlangsung.Aspek-aspek desain interior contohnya bentuk, material, serta dimensi ruang berkaitan erat dengan upaya pengendalian suara pada bangunan Gereja Katedral Jakarta.