digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2000 TS PP URIP SUBAGJO 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2000 TS PP URIP SUBAGJO 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2000 TS PP URIP SUBAGJO 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2000 TS PP URIP SUBAGJO 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2000 TS PP URIP SUBAGJO 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2000 TS PP URIP SUBAGJO 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2000 TS PP URIP SUBAGJO 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2000 TS PP URIP SUBAGJO 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Perusahaan Perseroan PT. KERETA API INDONESIA (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan jasa angkutan penumpang dan barang menggunakan kereta api. Pengelolaan perusahaan sudah mengalami masa yang panjang, mulai tahun 1945 Pemerintah Indonesia mengambil alih penguasaan atas sistem jaringan dan Perusahaan Perkeretaapian serta menasionalisasikannya menjadi Djawatan Kereta Api (DKA). Perusahaan ini telah berkali-kali mengalami perubahan status yakni berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), Perusahaan Jawatan Kereta Api ( PJKA), Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) dan pada 1 Juni 1999 berubah status menjadi PT. KERETA API (Persero). Visi Perusahaan adalah mewujudkan kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi. Misinya adalah mewujudkan transportasi yang bersifat masal untuk pertumbuhan ekonomi, serta menunjang pembangunan sektor-sektor lain dan program pemerataannya. Usaha yang dilakukan untuk menjadikan kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi adalah dengan cara meningkatkan efektivitas dan efisien pengusahaan serta investasi yang selektif untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan. Tujuan tersebut akan dapat dicapai bila didukung oleh Sumber Daya Manusia yang profesional, memiliki motivasi dan disiplin yang tinggi serta dilaksanakannya pengawasan yang tepat. Dibidang manajemen Sumber Daya Manusia yang sangat berperan dalam jasa angkutan kereta api adalah pegawai operasional terutama Masinis, Asisten Masinis, PPKA dan Kondektur. Terjadinya kecelakaan kereta api (PLH) berturut-turut pada triwulan pertama tahun 2000 menunjukkan adanya kelemahan, peralatan prasarana dan sarana, regulasi / operasi dan faktor manajemen.Dengan pengumpulan dan pengelolaan data mengenai pegawai operasional dan 3 (tiga) PLH tersebut dapat dilakukan analisis SWOT atas variabelvariabel aspek internal maupun aspek eksternal pegawai operasional. Analisis tersebut dilakukan terhadap 4 alternatif strategi. Berdasarkan pengkajian alternatif strategi terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pegawai operasional, serta batasan arahan strategi dapatlah disimpulkan Perumusan Strategi Pengembangan SDM –Pegawai Operasional disertai penyusunan program jangka pendek, jangka sedang dan jangka panjang serta saran tindak lanjutnya.