digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tugas akhir ini merupakan redesign struktur rangka atap baja dari suatu bangunan yang difungsikan sebagai terminal penumpang dari suatu bandara. Di tengah perkembangan teknologi, seni, dan budaya yang semakin berkembang, dibutuhkan kehandalan perencanaan struktur yang mampu mengakomodasi kepentingan arsitektural. Selain itu perencanaan struktur disyaratkan memenuhi kriteria strength, serviceability, economic, dan buildable. Sehingga perlu diperhatikan berbagai aspek perencanaan dengan cermat, seperti aspek pembebanan. Indonesia adalah wilayah yang rawan mengalami gempa bumi. Oleh karena itu perlu ditinjau aspek pembebanan gempa dalam struktur. Struktur rangka atap baja ini menggunakan baja konvensional dengan sistem moment frame dan plane truss. Terdapat delapan lengkungan atap yang dipasang secara melintang. Bentang untuk satu lengkungan atap ini mencapai 30 meter pada arah memanjang dan 40 meter pada arah melintang. Permodelan struktur dilakukan dengan bantuan program analisis struktur. Pembebanan yang direncanakan mengacu pada peraturan pembebanan yang ditetapkan dalam SNI. Dari hasil pengecekan struktur eksisting, ditemukan beberapa elemen penampang yang tidak memenuhi syarat stress ratio. Untuk itu dilakukan redesign untuk mengganti elemen penampang tersebut sehingga memenuhi syarat kekuatan. Selain itu dilakukan pengecekan deformasi pada struktur dan elemen sambungan. Dari hasil perencanaan, diperoleh kesimpulan bahwa pada struktur rangka atap baja, beban yang paling menentukan adalah beban angin. Hal ini terjadi karena struktur atap memiliki luas area tangkapan yang besar. Sedangkan beban gempa tidak menentukan karena material baja memiliki berat yang relatif lebih ringan. Struktur hasil redesign memiliki berat yang lebih besar dan periode yang lebih kecil.