digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-cover.pdf

File tidak tersedia

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-bab1.pdf
File tidak tersedia

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-bab2.pdf
File tidak tersedia

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-bab3.pdf
File tidak tersedia

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-bab4.pdf
File tidak tersedia

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-bab5.pdf
File tidak tersedia

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-bab6.pdf
File tidak tersedia

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-pustaka-A.pdf
File tidak tersedia

2006 TS PP SURYANDRIZAL 1-pustaka-B.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mayarakat Miskin (PJKMM) yang baru digulirkan pemerintah tahun 2005 mengalami berbagai kendala khususnya menyangkut jumlah subsidi dana yang disalurkan pemerintah melalui PT. Askes kepada rumah sakit yang ditunjuk untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin. Keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah disertai peningkatan jumlah penduduk miskin di Indonesia menyebabkan rumah sakit pemerintah mengalami kerugian financial dalam membiayai operasional pelayanan kesehatan yang rasional dan layak bagi keluarga miskin (gakin). Salah satu solusinya adalah PT. Askes melakukan negosiasi dengan masing-masing pihak Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) untuk membuat tarif askes gakin sebagai pengganti biaya operasional pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program JPKMM. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan. Sadikin Bandung sebagai rumah sakit pemerintah, ditunjuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin dalam program JPKMM. Dalam pelaksanaannya, ditemukan ketidaksinkronan antara tarif askes gakin dengan tarif kelas III di rumah sakit Hasan Sadikin. Ketidaksinkronan kedua tarif tersebut menimbulkan pemmasalahan bagi manajemen Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) diantaranya kerugian atas klaim dana kasus rawat inap, sejumlah jenis pelayanan dan tindakan medis yang tidak tercantum di tarif askes gakin dan pengantian biaya suatu jenis tindakan rawat inap yang tidak sesuai. Oleh karena itu fokus penelitian ini adalah menganalisis kebijakan tarif rawat inap kelas III di RSHS. Tujuannya adalah meninjau faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tarif rawat inap sebagai masukan kepada manajemen RSHS untuk merumuskan besaran tarif dan melakukan negosiasi kepada PT. Askes dalam penyesuaian tarif askes gakin. Metode yang digunakan dalam menganalisis kebijakan tarif adalah metode Pal (1997). Rumah sakit yang menjadi pembanding tarif adalah Rumah Sakit swasta ST. Borromeus dan Advent. Objek kajian adalah besaran tarif komponen jasa pelayanan rawat inap yang terdiri dari ruang perawatan, tindakan bedah sentral dan penunjang radiologi. Hasil analisis berupa usulan besaran tarif rawat inap kelas III tahun 2006 dan usulan kebijakan dalam menghitung besaran unit cost. Diharapkan hasil rumusan usulan besaran tarif, dan metode perhitungan unit cost dalam penelitian ini bisa menjadi dasar bagi manajemen rumah sakit dalam melakukan negosiasi kepada PT. Askes dan masukan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan pembiayaan kesehatan .