Perpustakaan Digital ITB

Abstrak : Telah dilakukan penelitian mengenai biologi reproduksi pada Leucaena leucocephala kultivar PG 08 dan Leucaena diversifolia kultivar PG 79. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kemungkinan penyebab kegagalan proses polinasi yang menyebabkan sedikitnya jumlah buah yang dihasilkan. Pengamatan perkembangan morfologi perbungaan dilakukan di Kebun Percobaan Pondok Gedeh, Bogor. Untuk pengamatan anatomi, berbagai stadium perbungaan dikoleksi dan difiksasi dengan FAA ( formalin 40% : asam asetat glasial . alkohol 50% = 1 : 1 : 18), didehidrasi dengan seri larutan alkohol - TBA, diinfiltrasi dan ditanam dalam parafin. Bahan disayat seri dengan mikrotom putar dan diwarnai dengan hemalum mayer. Ginesium, antera dan serbuk sari difiksasi dengan glutaraldehid 4% dan kemudian difiksasi ulang dengan osmium tetraoksid. Setelah didehidrasi dengan seri larutan alkohol yang diikuti dengan amil asetat, bahan dikeringkan menggunakan Critical Point Dryer, dilapisi emas dan diamati dengan Scanning Electron Microscope. Dilakukan beberapa uji histokimia. Viabilitas serbuk sari diuji dengan fluorescein diacetate, serta dilakukan pengecambahan dalam medium agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua jenis Leucaena, filamen yang panjang berkembang setelah terbentuk antera, dan stilus yang panjang berkembang setelah bakal buah dan stigma dibentuk. Mikrosporogenesis selesai jauh sebelum megasporogenesis. Bakal biji pada kedua jenis Leucaena berbentuk kampilotrop,bitegmik dan bersifat krasinuselat. Pola perkembangan kantung embrio pada kedua jenis Leucaena adalah monosporik bertipe oenothera. Stilus termasuk tipe tertutup setengah. Faktor-faktor yang menghambat keberhasilan polinasi pada kedua jenis adalah adanya bunga-bunga yang berkembang tidak sempurna pada perbungaan; daerah reseptif stigma terletak pada cekungan dalam dan adanya larva serangga yang memakan bakal biji. Faktor lain pada Leucaena diversifolia PG 79 yang menghambat keberhasilan polinasi adalah viabilitas serbuk sari yang rendah.