digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1985 TS SARDJIMAN 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1985 TS SARDJIMAN 1-BAB1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1985 TS SARDJIMAN 1-BAB2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1985 TS SARDJIMAN 1-BAB3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1985 TS SARDJIMAN 1-BAB4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1985 TS SARDJIMAN 1-BAB5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

1985 TS SARDJIMAN 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Abstrak: Obat sedativa-hipnotika turunan ureida siklik seperti barbiturat dan ureida asiklik seperti karbromal banyak sekali digunakan antara lain untuk menghilangkan kegugup an, tekanan saraf, mengakibatkan tenang dan pada dosis yang lebih besar dapat mengakibatkan ngantuk. Sedamyl (Jarman) dan Abasin (USA) merupakan obat sedgy tiva-hipnotika turunan ureida asiklik yang banyak diguna kan di Indonesia, kandungan utamanya adalah asetil karbro malt suatu senyawa ureida asiklik yang mengandung atom brow dalam strukturnya. Pada penggunaan yang lama dapat mg ngakibatkan keracunan bromida(=bromism) karena dalam vivo ion bromida dilepaskan. Untuk menanggulangi ketergantungan akan luar negeri terhadap obat sedativa-hipnotika, maka dalam penelitian ini telah dicoba untuk mensintesis senyawa monoasetil-urea dan N,N-diasetil-urea yang tidak mengandung atom brom didalamnya. Proses ini dilakukan melalui reaksi asetilasi, dengan memperhatikan perbandingan komposisi, suhu, lama pemanasan, media dan cara pemurnian. Dalam sintesis monoasetil-urea, dilakukan asetilasi dengan asetil khlorida dan anhidrida asam asetat. Dalam sintesis N,N-diasetil-urea dilakukan reaksi asetilasi langsung tanpa pemisahan senyawa monoasetil-ureanya terlebih dahulu. Kemurnian hasilLsintesis ditentukan dengan cara khromatografi cairan (HPLC) dan penentuan titik leleh sedangkan strukturnya dievaluasi dari data-data spektrum ultra-violet, inframerah, resonansi magnit inti dan spektrum masanya. Pada sintesis Monoasetil-urea, ternyata faktor suhu, perbandingan mol dan cara pemurnian mempengaruhi hasil reaksi. Hasil tertinggi (87,75persen) diperoleh dengan menggunakan asetil khlorida pada suhu 90-95derjatC, perbandingan mol urea : asetil khlorida = 2 : 1 dan cara pemurnian dengan larutan NaHCO3 jenuh. Digunakannya mol urea dua kali lebih besar daripada asetil khlorida untuk mencegah terjadinya N,N-diasetil-urea. Sintesis N,N-diasetil-urea rupanya dipengaruhi oleh suhu dan lama pemanasan. Hasil tertinggi (68,37persen) diperoleh pada suhu reaksi 90-95degreeC lama refluks 1 jam. Persentase hasil sintesis N,N-diasetil-urea secara tidak langsung = 75-85persen dari monoasetil-urea (literatur). Pada reaksi sintesis N,N-diasetil-urea, ditemukan adanya hasil samping yang kiranya dapat dipertimbangkan untuk diteliti lebih lanjut.