digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-BAB3a.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-BAB3b.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-BAB4a.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-BAB4b.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

2005 TS PP ROBINSON FERLY PAMUSU 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Pengembangan kualitas visual kota di segmen koridor jalan yang memanfaatkan potensi pandangan (view) ke arah pegunungan sebagai latar belakang menjadi semakin penting sejalan dengan pembangunan fisik yang sangat pesat di kota Bandung. Kota Bandung yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan antara lain Tangkuban Perahu, Burangrang, Bukit Tunggul, Bukit Jarian, Manglayang, Malabar dan lainnya mengitari daratan permukiman kota dan menjadi unik Namun sayangnya, keindahan segmen koridor jalan tersebut, mengalami degradasi dan tidak sedikit pemandangan berpanorama indah tertutup oleh gangguan visual dari komponen elemen fisik seperti ketinggian dan tata letak bangunan, utilitas serta vegetasi/pohon. Dalam perencanaan tata ruang dan perencanaan pembangunan kota Bandung, hal ini belum dipertimbangkan. Akibatnya kondisi jalan di perkotaan tidak dapat mendukung suatu penampilan visual yang optimal Untuk itu, studi ini bertujuan menyusun arahan perancangan pada koridor jalan jalan utama kota Bandung yang memanfaatkan potensi pandangan (view) ke arah pegunungan sebagai salah satu unsur pengembangan kualitas visual kota. Langka yang digunakan adalah merumuskan aspek yang perlu dipertimbangkan (issue of concerns) yakni keindahan dan komponen yang perlu diatur (scope of issues) yakni tinggi bangunan, set-back bangunan, GSB, papan reklame, jembatan penyeberangan, vegetasi/pohon dengan metoda deskripsi dan studi kepustakaan serta menggunakan purposive sampling. Selanjutnya merumuskan kriteria lokasi yakni pada jalan Arteri Primer, Arteri Sekunder, Kolektor Primer, yang potensial dapat menonjolkan penampakan view pegunungan dengan deskripsi kualitatif, serta mengidentijikasikan persepsi dan preferensi terhadap masyarakat dengan kuesioner dan wakil dari instansi pemerintah terkait dengan wawancara. Langka akhir menyusun arahan penataan perlindungan panorama alam pada setiap segmen koridor jalan yang memanfaatkan dan memperlihatkan penampakan potensi pandangan (view), untuk menjamin kualitas visual yang meliputi prinsip perancangan umum dan standar preskriptif penataan komponen utama berdasarkan aspek yang perlu dipertimbangkan dan komponen yang perlu diatur yang telah ditetapkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa view potensial yang berada di segmen Ruas Jalan Arteri Primer, Arteri Sekunder, Kolektor Primer terganggu, dan umumnya yang sulit diperbaiki adalah tinggi bangunan dan GSB serta yang sudah terganggu yang masih dapat diperbaiki adalah reklame maupun vegetasi/pohon. Untuk melindungi potensi panorama alam, selanjutnya dibuat arahan penataan koridor jalan dengan menerapkan prinsip umum koridor utama dan standar preskriptif penataan serta standar preskriptif komponen yang terindikasi pada koridor jalan untuk mendukung penampilan visual yang baik.