digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aplikasi Ground Penetrating Radar (GPR) membutuhkan suatu antenna yang adaptif agar dapat beroperasi pada segala jenis tanah. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan sistem array adaptif. Ide utamanya adalah membuat susunan antenna yang banyak di mana karakteristik satu antenna merupakan karakteristik yang paling efektif untuk jenis tanah tertentu. Pada penggunaannya, antenna ini tidak dicatu semuanya, hanya salah satu saja. Masalah dari sistem array ini adalah perlunya reduksi coupling level antar elemen sampai dengan di bawah -30 dB. Coupling level antar elemen harus bernilai kurang dari -30 dB untuk menjamin scenario adaptasi berhasil. Tujuan dari penelitian ini adalah reduksi coupling level antar elemen dengan resistive loading dan penambahan jarak antar elemen. Antena akan dibuat berdasarkan rancangan yang terbaik dari kedua metode tadi. Tugas Akhir ini akan menjelaskan kelebihan yang dimiliki resistive loading dibandingkan dengan penambahan jarak antar elemen. Pembuktian dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi antara kedua metode. Kemudian dibandingkan juga hasil pengukuran dengan hasil simulasi. Hasil yang diharapkan adalah antenna yang diusulkan dapat memenuhi kriteria-kriteria untuk aplikasi GPR. Penelitian Tugas Akhir ini mengambil data dari dua proses. Proses pertama adalah simulasi software dengan Ansof t Ensemble 7 Student Version. Proses kedua adalah pengukuran secara langsung array microstrip dengan menggunakan Vector Network Analyzer (VNA). Hasil dari dua proses ini kemudian akan ditampilkan dalam grafik yang menunjukkan hubungan resistansi dengan coupling level antar elemen. Dari penelitian Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan bahwa array GPR yang lebih kecil dapat dicapai dengan jarak antar elemen 18,5 mm dengan resistive loading. Tanpa resistive loading, dibutuhkan jarak antar elemen 41 mm untuk menurunkan coupling level antar elemen hingga -30 dB.