digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Koagulasi merupakan salah satu cara yang umum digunakan untuk menurunkan kandungan zat pencemar dari dalam air yang diekspresikan sebagai kekeruhan, warna dan zat organik. Selain itu koagulasi juga dimanfaatkan untuk menurunkan kandungan ion logam dalam air. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pemanfaatan biokoagulan biji kelor (Moringa oleifera) untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dari biokoagulan biji kelor (Moringa oleifera) dalam menurunkan kekeruhan dan konsentrasi ion logam besi dan mangan dalam air. Penelitian dilakukan pada skala 500 mililiter dengan contoh air yang diteliti adalah sampel air yang masing-masing mengandung koloid, ion besi dan mangan yang telah diketahui konsentrasinya. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap dimana terlebih dahulu dilakukan penetapan pH optimum untuk koagulasi koloid, adsorpsi ion besi dan adsorpsi ion mangan dengan koagulan biji kelor (Moringa oleifera), kemudian dilakukan penetapan jumlah koagulan optimum dalam menurunkan kekeruhan, konsentrasi ion besi dan mangan dalam air, selanjutnya dilakukan pengujian kapasitas koagulan biji kelor (Moringa oleifera) dalam menurunkan kekeruhan, adsorpsi ion besi dan mangan. Efektifitas biokoagulan diukur dalam persen penurunan konsentrasi dari konsentrasi awal. Berdasarkan regresi linier dari larutan standar yang digunakan hasil penelitian menunjukkan bahwa biji kelor (Moringa oleifera) dapat menurunkan kekeruhan, konsentrasi ion besi dan konsentrasi ion mangan dengan persentasi yang cukup tinggi. Dari hasil penelitian didapati bahwa konsentrasi optimum biokoagulan kelor (Moringa oleifera) untuk menurunkan kekeruhan sebesar 99,868 % adalah 1150 ppm pada pH optimum 4. Efektifitas biokoagulan kelor (Moringa oleifera) menurun dengan penambahan koagulan melebihi 1150 ppm. Konsentrasi optimum untuk menurunkan konsentrasi ion besi sebesar99,529 % adalah sebesar 1250 ppm pada pH optimum 5. Efektifitas biokoagulan kelor (Moringa oleifera) menurun dengan penambahan koagulan melebihi 1250 ppm. Konsentrasi optimum untuk menurunkan konsentrasi ion mangan sebesar 99,355 % adalah sebesar 1100 ppm pada pH optimum 6. Efektifitas biokoagulan kelor (Moringa oleifera) menurun dengan penambahan koagulan melebihi 1100 ppm. Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk modul praktikum sebagai salah satu media pembelajaran kimia khususnya materi koloid di Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah.