digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP NILA PERMATASARI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TS PP NILA PERMATASARI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NILA PERMATASARI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NILA PERMATASARI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NILA PERMATASARI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NILA PERMATASARI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Pengembangan produk baru merupakan upaya yang dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan eksistensinya menghadapi persaingan yang semakin kompleks. Perusahaan-perusahaan farmasi saling berlomba untuk dapat mengeluarkan produk barunya. Perusahaan berharap dapat meluncurkan produk baru dengan tepat waktu, sehingga tidak didahului oleh pesaingnya. Disinilah peranan waktu peluncuran produk baru atau launching yang sangat penting. Dalam pembahasan kali ini, launching mengacu pada peluncuran produk yang telah selesai diproduksi. Kegagalan dapat terjadi pada saat launching, yaitu adanya keterlambatan peluncuran produk karena terjadi delay. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya delay pada finished goods, dengan mengambil studi kasus pada PT X. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan pengamatan pada PT X. Identifikasi penyebab masalah dengan menggunakan metode fishbone diagram. Setelah diketahui apa penyebabnya, kemudian akan diberikan alternatif solusinya. Validasi solusi bisnisnya berdasarkan studi literatur. Tahapan pengembangan produk baru di PT X dimulai dari Usulan Produk Baru (UPB) sampai peluncuran produk jadi. Keberhasilan produk diukur berdasarkan ketepatan waktu saat peluncuran. Sebanyak 77% dari total jumlah produk yang dikembangkan dalam satu periode mengalami delay saat peluncuran produk jadi. Sisanya 23% produk diluncurkan on time. Banyak faktor yang menjadi penyebab delay. Faktor-faktor yang menyebabkan delay pada finished goods secara langsung adalah pengajuan nomor registrasi, kedatangan bahan baku & bahan kemas, pembuatan artwork dan proofprint, serta approval desain kemasan. Berdasarkan identifikasi ini, kemudian dikembangkan alternatif-alternatif solusinya yang dapat diterapkan oleh PT X.