digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK: Pertambahan jumlah kendaraan karena pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi menyebabkan berkurangnya tingkat pelayanan bila tidak disertai peningkatan sarana dan prasarana jalan. Kemacetan yang menyebabkan antrian panjang kerap terjadi di jalan-jalan kota besar sehingga perlu pemikiran dan penelitian untuk mengatasi hal tersebut. Jalan tol adalah salah satu pilihan bagi pengendara bila akan mempersingkat waktu ke tempat tujuan. Namun biasanya yang sering terjadi adalah antrian yang panjang di tempat-tempat keluar masuk jalan tol. Panjang antrian ini berbeda untuk setiap rentang waktu sehingga bagaimana mengoptimalkan sehingga panjang antrian sekecil mungkin dapat ditempuh dengan membuat model simulasi terhadap sistem di pintu tol. Model simulasi merupakan salah satu altematif pendekatan untuk melihat performansi sistem dari besaran-besaran ststistik yang diperoleh. Hal ini sangat mendukung karena perubahan keadaan (state) sistem di jalan tol bersifat probabilistik dan pemecahan dengan cara analitik akan sangat sulit. Jumlah kendaraan yang akan masuk maupun keluar tidak bisa dipastikan karena sering berubah-ubah, tetapi sifat dari perubahan tersebut bisa dimodelkan berdasarkan pengamatan data lapangan. Pada saat simulasi, jumlah kedatangan maupun tingkat pelayanan dihasilkan berdasakan bilangan acak (random) yang dibangkitkan dari model distribusi data yang paling sesuai. Hasil pengolahan simulasi berupa besaran-besaran numerik statistik akan mewakili performansi sistem antrian di pintu tol yang selanjutnya dianalisis dengan melihat kelemahan-kelemahan sistem. Konfigurasi sistem yang dirasakan paling baik dicari melalui beberapa hasil simulasi dengan mengubah parameter sistem. Penyajian yang lebih menarik bila pads saat simulasi ditampilkan secara visualisasi berupa animasi sistem yang berjalan. Solusi yang dibuat dari simulasi dengan kasus pintu tol Ciawi ini tentunya merupakan salah satu pendekatan ilmiah untuk mencari konfigurasi sistem yang paling baik pada saat rentang waktu pengambilan data. Dengan demikian hasil tersebut tidak dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama, sehingga bila dibutuhkan hasil yang paling dipercaya diperlukan pengambilan data lapangan yang terbaru tetapi paling tidak sistematika pendekatan simulasi dapat mengikuti apa yang telah dilakukan dalam penelitian ini.