digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aplikasi biostratigrafi kuantitatif dengan metode ranking dan scaling ini diterapkan di daerah penelitian Blok Rokan, Cekungan Sumatera Tengah. Tujuan penelitian ini adalah menyusun secara optimal dan rinci biozonasi hasil analisis biostratigrafi kuantitatif, dan menghasilkan urutan optimum event-event yang digunakan dalam biozonasi dan korelasi biostratigrafi yang lebih rinci dan optimal antara sumur atau penampang di daerah penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah komposisi dan distribusi kumpulan mikrofosil foraminifera dan nannoplangton hasil determinasi dan analisis semikuantitatif atau kuantitatif. Obyek penelitian ini diperoleh dari 10 (sepuluh) sumur atau penampang (Sumur A sampai Sumur J). Obyek pengamatan adalah kisaran stratigrafi berupa kemunculan akhir (last occurrence/LO) dari seluruh takson/spesies yang dijumpai dalam setiap sumur/penampang. Analisis kuantitatif ini menggunakan bantuan perangkat lunak RASC and CASC versi 20. Berdasarkan urutan optimum event hasil analisis scaling diperoleh 8 (delapan) zone biostratigrafi kuantitatif yang dicirikan oleh kumpulan rata-rata kemunculan akhir dari event-event optimum. Kedelapan biozonasi tersebut adalah Zone I, Zone II, Zone III, Zone IV, Zone V, Zone VI, Zone VII, dan Zone VIII. Terdapat sebanyak 284 event mikrofosil foraminifera dan nannoplangton, dimana hanya sebanyak 43 event memenuhi syarat sebagai event optimum yang dapat digunakan dalam analisis biozonasi dan korelasi di dalam penelitian ini. Termasuk ke dalam 43 event ini adalah 6 (enam) event khusus (unique events) yang digunakan sebagai takson penciri umur relatif. Pada Sumur A, Sumur B, dan Sumur G dihasilkan sembilan zone biostratigrafi kuantitatif. Sumur C, Sumur D, Sumur F, Sumur I dan sumur J menghasilkan delapan zone, sedangkan Sumur H menghasilkan enam zone. Pada Sumur E didapatkan enam zone dan satu zone kisaran. Delapan skema biozonasi kuantitatif umumnya dapat diterapkan dengan baik pada masing-masing sumur atau penampang. Hasil ini memberikan korelasi yang lebih rinci dan optimal dibandingkan zonasi konvensional, serta tanpa adanya kontradiksi kisaran stratigrafi diantara event-event optimum di dalam korelasi sumur-sumur di daerah penelitian ini yang berorientasi utara-selatan.