digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan bertambahnya populasi maka bertambah pula permintaan terhadap hunian. Pertumbuhan yang pesat ini tidak sejalan dengan pengadaan lahan terhadap hunian, terutama di kota-kota besar. Salah satu penyikapan terhadap lahan terbatas untuk hunian adalah pembangunan jenis hunian komunal. Akan tetapi hunian komunal yang ada hingga saat ini seolah tidak mampu memberikan esensi dari hunian itu sendiri. Salah satunya adalah mulai berkurangnya rasa kebersamaan ataupun ’sense of community’. Sense of community dalam suatu area hunian biasanya disikapi dengan pengadaan taman komunal ataupun taman bersama. Dengan adanya taman komunal maka penghuni dapat melakukan kegiatan bersama sekaligus bersosialisasi. Akan tetapi pengadaan taman komunal saat ini kurang optimal. Pengoptimalan fungsi dari taman komunal ini antara lain adalah penyediaan public furniture dengan fungsi yang tepat. Sebuah produk yang mampu memfasilitasi kebutuhan penghuni tidak hanya untuk masing-masing individu tetapi juga antar individu. Sebuah produk public furniture berpengaruh banyak dalam memfasilitasi kebutuhan penghuni. Pengadaan sebuah public furniture yang baik dan juga ramah lingkungan dapat memberi pandangan dan arti baru bagi produk ini. Produk yang ramah lingkungan dapat dikategorikan sebagai produk eco-design. Parameter-parameter ecodesign dapat dipenuhi salah satunya dengan penggunaan material ramah lingkungan, juga pengoptimalan ruang dan fungsi pada lahan hunian yang terbatas. Public furniture modular dan pengaplikasian material ramah lingkungan pada produk menjadi jawaban bagi hunian komunal. Tidak hanya baik bagi lingkungan sekitarnya tetapi juga menwarkan sesuatu yang baru. Membangun kebersamaan dalam sebuah hunian yang berwawasan lingkungan