digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Parkir merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh kota-kota besar seperti Kota Bandung. Saat ini Kota Bandung dianggap sebagai salah satu pusat perekonomian dan perdagangan. Hal ini ditandai dengan munculnya pusat-pusat perdagangan di kota Bandung. Hal ini akan meningkatkan pergerakan barang dan jasa yang menyebabkan naiknya tingkat penggunaan kendaraan. Untuk mengakomodasi kenaikan jumlah kendaraan tersebut diperlukan suatu area parkir yang sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan masalah yang terdapat di salah satu pusat perdagangan di kota Bandung dalam hal ini Bandung Trade Center dan sekaligus memberikan suatu alternatif solusi berkaitan dengan masalah yang timbul. Metode dan literatur yang ada digunakan sebagai landasan untuk menganalisis kondisi perparkiran di Bandung Trade Center. Data yang digunakan adalah data kendaraan (mobil dan motor) yang masuk dan keluar selama masa periode kajian, durasi kendaraan parkir. Data ini diambil dalam dua kondisi yaitu weekday dan weekend. Selain itu juga diperlukan data tambahan seperti layout parkir, data jenis dan jumlah toko, serta jumlah pengguna abonemen dan complement. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa permasalahan yang timbul adalah kurangnya jumlah petak parkir untuk menampung kendaraan yang menggunakan area parkir dan banyaknya pengunjung selain pengunjung Bandung Trade Center yang menggunakan area parkir terutama pada hari Minggu. Kondisi yang paling unik terjadi pada hari Minggu dengan parking turnover 5,14 untuk mobil dan 3,03 untuk motor. Indeks parkir pada hari Minggu mencapai 157,78% untuk mobil dan 139,13%, dengan durasi rata-rata untuk mobil 90,17% dan motor 131,34%. Setelah dilakukan penambahan petak parkir sebanyak 184 petak untuk mobil (ALT I), nilai turnover rate menjadi turun menjadi 3,86 sedangkan indeks parkir turun menjadi 118,52%. Selain itu juga, direkomendasikan tarif khusus pada jam 07.00-09.00 dan adanya remote parking.