digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

White (1999), dan Tolmats (2004) menyatakan bahwa budaya nasional dan budaya etnis mempengaruhi nilai individu seseorang. Menurut Olver & Mooradian (2002), perbedaan nilai juga terbentuk karena pengaruh dari lingkungan luar (nurture) dan juga dari karakteristik unik yang ada pada kepribadian seseorang (nature). Perbedaan nilai individu (personal value) tentu saja akan mempengaruhi pola tindakan (behavior), mengingat bahwa pola tindakan merupakan akibat dari nilai-nilai yang dipegang oleh seseorang (Connor & Becker, 2003). Selanjutnya pola tindakan yang berbeda tersebut akan mempengaruhi hasil pekerjaan secara individu dan organisasi atau performansi pegawai di perusahaan yang berbeda pula (Cox, lobel, & McLEod, 1991). Boyatzis (1982) juga mengatakan bahwa penilaian terhadap performansi individu yang utuh tidak dapat terlepas dari penilaian terhadap kompetensi individu, tuntutan/karakteristik pekerjaan, dan lingkungan organisasi sekitar. Penelitian ini akan menguji apakah budaya dari etnis (nurture) di Indonesia dan kepribadian seseorang (nature) akan mempengaruhi suatu pembentukan nilai individu yang pada akhirnya akan mempengaruhi kepemilikan kompetensi tertentu. Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada pegawai dari 4 perusahaan yang tergolong jasa dan manufaktur. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan analisis faktor, multiregresi, dan diskriminan. Hasil penelitian membuktikan bahwa budaya etnis dan kepribadian tidak terbukti berpengaruh terhadap nilai individu, sedangkan kepribadian dan nilai individu terbukti berpengaruh secara positif terhadap kompetensi individu.