digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2000 DIS PP KUSWARA SETIAWAN 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

2000 DIS PP KUSWARA SETIAWAN 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2000 DIS PP KUSWARA SETIAWAN 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2000 DIS PP KUSWARA SETIAWAN 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2000 DIS PP KUSWARA SETIAWAN 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2000 DIS PP KUSWARA SETIAWAN 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

2000 DIS PP KUSWARA SETIAWAN 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

2000 DIS PP KUSWARA SETIAWAN 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Untuk menunjang kelancaran proses produksi pada industri manufaktur, terdapat sejumlah acuan yang hams diikuti, di antaranya ketentuan kapan bahan baku hams tiba, berapa banyak yang diperlukan dan jumlah dana yang dianggarkan untuk keperluan persediaan bahan baku tersebut. Ketiga acuan itu, yang merupakan harapan pihak industri, ditentukan terlebih dahulu oleh bagian produksi dan bagian lain yang terkait, kemudian dilakukan pemesanan bahan baku. Selama proses pemesanan tersebut, bisa terjadi gangguan baik terhadap waktu datangnya bahan baku, banyaknya bahan baku yang datang maupun terhadap jumlah dana yang sebenarnya dikeluarkan oleh pihak industri. Agar kenyataan bahwa datangnya bahan baku tepat waktu, dengan jumlah yang sesuai kebutuhan dan dengan biaya total minimum bisa terjadi, maka perlu pengendalian. Yang berfungsi sebagai pengendali atau disebut variabel kendali yaitu: rencana waktu pesan bahan baku, rencana banyaknya bahan baku yang dipesan dan rencana jumlah dana yang harus disediakan oleh pihak industri. Proses pemesanan bahan bake ini dapat dimodelkan sebagai suatu proses dengan masukan berupa rencana pemesanan yang akan dilakukan (variabel kendali) dan keluarannya adalah kenyataan hasil pemesanan yang terjadi sesungguhnya, setelah mengalami tiga macam gangguan.