digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999 TS PP JOKO SARWONO 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

1999 TS PP JOKO SARWONO 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

1999 TS PP JOKO SARWONO 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

1999 TS PP JOKO SARWONO 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

1999 TS PP JOKO SARWONO 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

1999 TS PP JOKO SARWONO 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

1999 TS PP JOKO SARWONO 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

1999 TS PP JOKO SARWONO 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Semakin banyak ragamnya jenis produk dan jasa perbankan yang mengandalkan dukungan infrastruktur TI. Pengambilan keputusan investasi infrastruktur TI yang dilakukan manajer menjadi sulit dikarenakan adanya tekanan untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Sementara keterbatasan kapabilitas infrastruktur TI akan menghambat proses bisnis.Manajemen dengan maxim menggunakan kerangka berpikir terhadap pemahamarr kontek strategi perusahaan. Manajer akan mampu mengidentifikasi maxim bisnis dan maxim TI yang dapat menolong didalam menentukan kapabilitas infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis. Penelitian pada analisa kasus bank 'XYZ' dipergunakan sebagai cara memahami bagaimana konteks strategi perusahaan mempengaruhi infrastruktur TI yang diperlukan.Hasil penilaian atas infrastruktur menunjukkan terdapatnya 181ayanan infrastruktur TI dari 23 kemungkinan. Saat ini pandangan terhadap infrastruktur pada posisi dependent, namun untuk mencapai maxim, diperlukan perubahan pandangan ke enable. Dari pendekatan maxim bank 'XYZ' diperlukan 3 layanan tambahan dan kebutuhan perluasan layanan. Hal tersebut akan memberikan fleksibelitas yang lebih besar dalam proses bisnis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan pada perusahaan yang usahanya yang technology-driven.