digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK: Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas makan dan ketersediaan sumberdaya makanan rusa timor (C. timorensis) pada musim kemarau dan hujan di Taman Nasional Bali Barat. Pengamatan pole aktif dan lama waktu aktif makan dilakukan dengan metode scan. Ketersediaan jenis pakan ditentukan dengan kerimbunan dan frekuensi kehadiran. Produktivitas vegetasi diukur dengan metode pemanenan. Bobot konsumsi pakan ditentukan dengan metode renggutan, Kandungan nutrisi yang diukur adalah protein kasar. Komposisi jenis tumbuhan yang dimakan dengan metode mikrohistologi. Preferensi makan dengan indeks Ivlev. Uji rank Wilcoxon dan uji t digunakan untuk membandingkan lama waktu aktif makan, bobot konsumsi pakan, preferensi makan dan kandungan protein jenis jenis pakan di antara dua musim. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menentukan hubungan pemilihan unit habitat dengan jumlah jenis, produktivitas dan kandungan protein pakan di tiap-tiap unit habitat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit habitat dengan komunitas herba lebih disukai untuk aktivitas makan. Dari 58 jenis tumbuhan (herba) yang ditemukan di lima unit perumputan, 35 jenis ditemukan di dua musim, 17 jenis hanya di musim hujan dan 6 jenis hanya di musim kemarau. Produktivitas vegetasi musim kemarau hanya 48,03% dari produktivitas musim hujan. Pola aktif makan rusa timor adalah campuran antara tipe diurnal (siang hari) dan nokturnal (malam hari). Rusa timor cenderung aktif pada malam hari. Lama waktu aktif makan harian (menit/hari) pada musim kemarau dan hujan berturut-turut adalah 644,29 kurang lebih 35,25 dan 521,88 kurang lebih 40,99. Sebanyak 67 jenis tumbuhan dimakan oleh rusa timor (47 herba, 9 pohon, 4 semak dan 7 jenis belum teridentifikasi), empat di antaranya merupakan jenis kunci untuk pakan rusa timor, yaitu : Cynodon dactylon, Eriochloa ramosa, Dactyloctenium aegyptium dan Eragrostis amabilis. Kandungan protein rata-rata adalah 11,73 % pada musim kemarau dan 14,12 % pada musim hujan. Bobot konsumsi pakan (gr.bk./individu/hari) pada musim kemarau dan hujan berturut-turut adalah 2.799,44 kurang lebih 138,45 dan 2.668,45 kurang lebih 171,34. Preferensi makan di antara dua musim menunjukkan perbedaan. Pemilihan unit perumputan berkorelasi signifikan dengan jumlah jenis pakan yang tersedia. Memperpanjang waktu aktif makan harian, meningkatkan bobot konsumsi pakan dan perbedaan preferensi makan merupakan respon perilaku makan rusa timor karena menurunnya sumberdaya makanan pada musim kemarau.