digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1996 TS PP H. SOEMARTONO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

1996 TS PP H. SOEMARTONO 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP H. SOEMARTONO 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP H. SOEMARTONO 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP H. SOEMARTONO 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP H. SOEMARTONO 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP H. SOEMARTONO 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

1996 TS PP H. SOEMARTONO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Dengan adanya deregulasi perbankan yang dilakukan oleh pemeritah sejak tahun 1983, maka seluruh bank diberikan kebebasan dalam menyalurkan dananya kepada masyarakat terutama dalam bentuk kredit sehingga semua bank dapat memberikan segala macam jenis kredit dengan suku bunga yang ditetapkan sendiri oleh bank yang bersangkutan. Namun sejak saat Itu pula campur tangan pemerintah (dalam hal ini Bank Indonesia) mulai dikurangi yaitu antara lain mencabut/meniadakan bantuan berupa kredt likuiditas atau sering disebut KLBI. Dari jumlah kredit tersebut sebagian basar merupakan kredit yang dberikan kepada segmen wholesale dan middle sedangkan untuk segmen retail sangat kecil yaitu sebagao gambaran tahun 1992 sebesar 11,83% dan tahun 1995 sebesar 17,23%. Dengan kondsi tersebut, maka risiko yang dihadapi oleh bank sehungan dengan pemberian kredit tersebut akan terpusat pada segmen wholesale dan middle. Disamping Itu dengan mulai munculnya alternatif dalam pemenuhan kebutuhan dana oleh beberapa debitur wholesale yang umumnya mempunyai prospek baik, antara lain dengan cara menjual sebagian sahamnya (go public) dan digunakan untuk melunaskan sebagian atau bahkan seluruh kreditnya maka hal ini merupakan permasalahan baru bagi bank saat ini dan masa yang akan datang. Bartitik tolak dari pemikiran akan munculnya resiko dan permasalahan tersebut, maka PT Bank BNI mulai memikirkan untuk menggeser porsi pemberian kredtnya ke segmen menengah den retail sehingga jumlah perbandingannya antara wholesale dengan menengah dan retal adalah 50:50.