digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Taman Sari merupakan salah satu jalan lokal yang berada di Kota Bandung. Di sepanjang koridor Jalan Taman Sari terdapat berbagai macam tata guna lahan, mulai dari sekolah, tempat wisata hingga pasar dan perumahan. Tata guna lahan tersebut memicu jumlah pergerakan yang cukup tinggi. Selain itu, Pembangunan Jalan Layang PASUPATI dengan ramp yang keluar masuk Jalan Taman Sari juga memberikan dampak lalu lintas yang cukup besar. Dampak tersebut terlihat dari menjadi sering terjadinya kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu diperlukan alternatif penanganan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kajian yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah menganalisis alternatif penanganan pada Ruas Jalan Taman Sari. Alternatif penanganan yang akan dianalisis didapatkan dari Studi Penataan Lalu Lintas Pada Jaringan Jalan Di sekitar Kampus ITB, yang dilakukan sendiri oleh pihak kampus ITB. Untuk mengkaji alternativealternatif tersebut dilakukan pembebanan dan pemodelan lalu lintas dengan bantuan program SATURN sebagai sarana untuk mensimulasikan daerah kajian serta untuk mengkalibrasi matriks asal tujuan. Selain itu perhitungan manual untuk menentukan nilai-nilai parameter lalu lintas didasarkan kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Matriks Asal Tujuan yang dipakai dikembangkan dari MAT Kota Bandung tahun 2003, yang kemudian dilakukan updating dan dIkomposisi. MAT yang baru ini kemudian dibebankan pada jaringan tanpa dan dengan alternatif penanganan untuk mendapatkan gambaran mengenai perbedaan kondisi lalu lintas yang diakibatkannya. Selain itu MAT 2007 juga di-forecast dan dibebankan sampai tahun 2017, yang diperhitungkan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan kendaraan Kota Bandung. Hasil simulasi yang didapat menyatakan bahwa alternatif penanganan 1 (Perubahan 4 fase menjadi 2 fase di Simpang Pasupati) kemungkinan akan mengakibatkan penurunan kinerja Jalan Tamansari sebesar 9% pada akhir tahun kajian (2017) dibandingkan dengan tanpa penanganan. Sedangkan alternatif penanganan 2 (super street median cross over dan bundaran) mampu meningkatkan kinerja Jalan Tamansari sebesar 12 % pada akhir tahun kajian (2017). Maka dapat dikatakan bahwa alternatif 2 adalah usulan alternatif penanganan terbaik dari dua alternatif penanganan yang dianalisis.