digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pages from 2007 DIS PP HARRY BUDIHARJO SULISTYARSO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

Pages from 2007 DIS PP HARRY BUDIHARJO SULISTYARSO 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

Pages from 2007 DIS PP HARRY BUDIHARJO SULISTYARSO 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

Pages from 2007 DIS PP HARRY BUDIHARJO SULISTYARSO 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

Pages from 2007 DIS PP HARRY BUDIHARJO SULISTYARSO 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

Pages from 2007 DIS PP HARRY BUDIHARJO SULISTYARSO 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

Pages from 2007 DIS PP HARRY BUDIHARJO SULISTYARSO 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

2007 DIS PP HARRY BUDIHARJO SULISTYARSO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Jaringan transmisi pipa gas dari sumur ke konsumen biasanya panjang karena letak sumur dan daerah konsumen berjauhan. Hal ini menimbulkan permasalahan tersendiri, terutama mengenai perilaku aliran dalam pipa. Selama ini sering diasumsikan bahwa aliran gas yang terjadi di dalam pipa adalah aliran steady-state. Sesungguhnya, yang terjadi adalah aliran transient, dimana terjadi perubahan kondisi terhadap waktu. Aliran transient diartikan sebagai kondisi dimana laju alir yang terjadi dalam sistem antara kondisi steady-state awal dan kondisi steady-state akhir berubah seiring dengan berubahnya waktu. Pada kondisi ini, model aliran steady-state kurang sesuai digunakan. Oleh karena itu, digunakan model aliran gas transient agar diperoleh gambaran yang lebih akurat tentang perilaku aliran gas dalam pipa. Penelitian ini difokuskan pada analisa perilaku aliran gas transient dalam pipa transmisi, yaitu: perubahan tekanan, laju alir, densitas, kecepatan, faktor deviasi gas, dan volume gas sepanjang pipa dari waktu ke waktu akibat proses line packing. Line packing adalah penyimpanan gas dalam pipa dengan cara memampatkan gas tersebut sampai tekanan tertentu yang tidak melebihi tekanan internal pipa maksimum. Hal ini dimungkinkan karena sifat gas yang termampatkan, sehingga pipa yang dipakai untuk mengalirkan gas dapat juga dipakai sebagai tempat penyimpanan gas. Apabila laju alir gas yang masuk ke dalam pipa lebih besar dari gas yang ke luar, maka berarti gas telah tersimpan di dalam pipa. Dengan demikian, apabila terjadi pipeline shut down ataupun ada kenaikan permintaan dari konsumen, maka penyediaan gas ke konsumen dapat tetap terjamin dengan menggunakan gas yang sudah tersimpan dalam pipa. Proses pengisian ke dalam pipa tersebut akan dibatasi oleh Maximum Allowable Working Pressure (MAWP) dari pipa.